Taman Safari Akan Tambah Induk Banteng ke Baluran

Reporter

Jumat, 13 Desember 2013 03:27 WIB

Banteng Jawa dan Sapi Bali di kandang Taman Safari Prigen. TEMPO/Kukuh S Wibowo

TEMPO.CO, Situbondo-- Direktur Taman Safari Indonesia Tony Sumampaouw, mengatakan, akan menambah indukan banteng (Bos Javanicus) untuk program pembiakan semi alami di Taman Nasional Baluran. "Kami siap menambah 3-4 ekor indukan lagi," kata Tony kepada wartawan, Jumat 12 Desember 2013.

Menurut Tony, komitmen itu untuk mendukung penambahan populasi banteng di Baluran sesuai penandatangan kesepakatan yang dilakukan dengan Balai Taman Nasional Baluran. Kerjasama itu ditandatangani Kamis kemarin 11 Desember dan berlaku 5 tahun. Dia berharap pada lima tahun mendatang, pembiakan semi alami itu bisa menghasilkan 10 anakan banteng.

Tony menjelaskan, pembiakan semi alami saat ini merupakan anjuran dunia untuk menambah populasi satwa. Bila dari program pembiakan itu jumlah satwa telah banyak maka bisa dilepaskan ke alam.

Taman Safari menghibahkan 3 indukan (2 betina dan satu jantan) untuk program pembiakan semi alami di TN Baluran. Pada 31 Oktober 2013, induk bernama Tina melahirkan bayi banteng yang kemudian diberi nama Nina. Nama itu kepanjangan dari nama kedua indukannya: Doni dan Tina. Nama tersebut diresmikan oleh Kepala Subdirektorat Pengawetan dan Pemanfaatan Jenis Kementerian Kehutanan, Agus Sriyadi Budi Sutito Rabu kemarin, 11 Desember.

Kepala Balai TN Baluran Emy Endah Suwarni, mengatakan, program pembiakan semialami ini bertujuan untuk mengembalikan populasi banteng Jawa (bos Javanicus) di Baluran. Pada 1970 jumlah banteng yang tercatat antara 150-200 ekor. Ternyata, 33 tahun kemudian, tepatnya 2003, jumlah banteng menurun 70-100 ekor.

Populasi banteng makin mengkhawatirkan pada 2010 hanya terpantau ada 15 ekor. Kemudian 2011 tercatat 19 ekor dan 2012 sebanyak 26 ekor. "Jumlah ini belum tentu akurat karena hanya mengandalkan pengamatan di pos pantau," kata Emy.

IKA NINGTYAS

Berita populer:
Samad: Siapa Atut, sehingga KPK Harus Takut?

Kontroversi Paus Fransiskus

Mayat Korban Pelonco ITN Mengeluarkan Sperma

Aturan SNMPTN 2014 Berubah

Berita terkait

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.

Baca Selengkapnya

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.

Baca Selengkapnya

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.

Baca Selengkapnya

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.

Baca Selengkapnya

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.

Baca Selengkapnya

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.

Baca Selengkapnya