Anggota DPR Anggap Celetukan Bukan Pelecehan  

Kamis, 12 Desember 2013 11:42 WIB

Ilustrasi. outlookindia.com

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Evita Nursanty mengatakan, dalam rapat-rapat di Dewan memang kerap ada celetukan dari anggota. Celetukan ini berguna untuk mengurangi ketegangan ketika ada proses uji kelayakan dan kepatutan.

"Kadang-kadang saat fit and proper test kan tegang," kata Evita saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Rabu, 11 Desember 2013. Dia mengatakan, celetukan dari anggota bisa membuat suasana rapat menjadi lebih rileks. "Saya tidak melihat ada niat melecehkan," kata politikus PDI Perjuangan ini.

Politikus Partai Hanura Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menilai ucapan yang tidak perlu memang sebaiknya tak dikeluarkan oleh anggota Dewan. Nuning menilai celetukan itu bisa menganggu mereka yang sedang menjalani uji kelayakan di Dewan. "Apalagi jika mereka yang ditanya tidak terpilih," kata dia.

Sebelumnya, anggota Badan Kehormatan Ali Maschan Moesa mengatakan lembaganya menerima aduan dari Komnas Perempuan ihwal pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan di Dewan Perwakilan Rakyat. Komnas Perempuan mengadu, kerap ada pertanyaan tak patut dalam uji kelayakan dan kepatutan. "Ibu kok cantik sekali atau hari ini sudah ke spa berapa kali," kata Ali meniru ucapan anggota Dewan. (Baca : Lecehkan Perempuan, 4 Anggota DPR Dilaporkan ke BK)

Ali mengatakan, ada empat anggota Komisi Pertahanan Dewan yang diadukan dalam surat tersebut. Ali mengatakan, bisa saja pertanyaan dan penyataan itu muncul karena mereka yang diuji dengan anggota Dewan sudah kenal baik. Namun demikian, politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini menganggap apa yang disampaikan Komnas Perempuan sebagai sesuatu yang baik bagi DPR.

Dia menuturkan, uji kelayakan dan kepatutan seharusnya dipakai untuk menanyakan kapasitas dan kapabuilitas mereka yang diuji. Komnas Perempuan, kata Ali, menganggap ada pertanyaan yang tidak sesuai dengan konteks dan tak perlu dilontarkan. Menurut dia, aduan dari Komnas Perempuan mencakup hampir semua uji kelayakan di parlemen, "Ini kurang menghargai keutamaan gender," kata dia.

WAYAN AGUS PURNOMO

Berita Terpopuler
Airin dan Boediono Pernah Bahas Pelintasan KA
Tragedi Bintaro, Sopir Truk Terancam 12 Tahun Bui
Tragedi Bintaro I dan II Terjadi Hari Senin
Dirampok John Weku, Anggita Akui Rugi Rp 60 Juta

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

44 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

46 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

48 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

49 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

51 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

6 Maret 2024

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya