Sejumlah siswa sekolah dasar minum susu dari PT Greenfields Indonesia dalam acara World School Milk Day di Arrahman Motik, Setiabudi, Jakarta, Rabu (25/9). World School Milk Day di Indonesia kali ini mengambil tema "Honest to Goodness" yang bertujuan untuk menanamkan sifat jujur dalam keseharian setiap anak sejak usia dini. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Batu - Dinas Pendidikan Kota Batu menggelar program minum susu untuk 28 ribu pelajar mulai SD sampai SMP di kota itu, Senin, 2 Desember 2013. Program akan diselenggarakan selama enam bulan ke depan dengan dana yang dianggarkan sebesar Rp 4 miliar.
"Minum susu, pelajar sehat dan cerdas," kata Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko, Senin, 2 Desember 2013.
Menurut Eddy, program tersebut ditujukan untuk meningkatkan asupan gizi dan nutrisi pelajar. Sebab, meski Kota Batu menjadi sentra produksi susu secara nasional, namun tingkat konsumsi susu di kota itu masih rendah.
Sedangkan, anak usia sekolah membutuhkan nutrisi lebih untuk tumbuh kembang anak. "Susu menjadi salah satu sumber protein," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu Budi Santoso, mengatakan program tersebut juga untuk memperkenalkan potensi susu sapi di Kota Batu serta meningkatkan pendapatan peternak sapi perah yang tersebar di Batu. "Susu kita beli dengan layak, peternak diuntungkan," katanya.
Ratusan siswa berjajar rapi di depan SMP Negeri 4 Kota Batu, Senin, 2 Desember 2013. Mereka menikmati susu pasteurisasi yang diproduksi Gabungan Kelompok Tani Gunung Sari Makmur. Raut wajah para siswa tampak gembira dan bersyukur bisa menikmati susu secara gratis.
Ketua Gapoktan Gunung Sari Makmur Sayadi Wibowo, menjelaskan jika selama ini sebagian besar hasil produksi susu digunakan untuk memenuhi industri. Sedangkan, sebagian diolah menjadi susu pasteurisasi yang dipasarkan di sekitar Batu.