Aliansi Buruh Demo ke Istana Tuntut Upah Wajar dan Tolak BBM Naik

Reporter

Editor

Selasa, 21 Desember 2004 14:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar 500 massa dari Aliansi Buruh Bersatu menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (21/12), untuk memprotes kebijakan upah murah dan kenaikan BBM. Ratusan massa yang merupakan gabungan dari sejumlah organisasi seperti KSPSI, FSPTSK, FSPKEP, FSPMI, ASPEK, KASBI, FSPAR, PPMI, YBMI, PRD, dan SBJ, melakukan aksinya disebagian badan jalan Medan Merdeka sehingga arus lalu lintas di jalan tersebut mengalami kemacetan. Ratusan pengunjuk rasa yang menggelar aksinya sejak pukul 11.00 WIB, selain mengusung kendaraan pick up yang penuh dengan sound system juga menggelar sejumlah bendera dan poster. Menurut salah seorang koordiantor unjuk rasa, Lukman Hakim, unjuk rasa yang merupakan gabungan sejumlah organisasi buruh ini dimaksudkan untuk menegakan tuntutan menolak Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI sebesar Rp 711.843. “Kami menuntut UMP DKI sebesar Rp 759.000 sesuai dengan hasil survei KHM,” kata Lukman. Selain itu, mereka juga menuntut penolakan kenaikan BBM, karena kenaikan tersebut berdampak buruk dilingkungan buruh dan kantong-kantong rakyat miskin. Menurut Lukman, pihaknya juga menyatakan bahwa pemerintah SBY dan Jusuf Kalla bohong dengan janji perubahannya. Hal itu dibuktikan dengan kebijakan kenaikan BBM, dan terjadinya upah murah, sementara koruptor kelas kakap tidak juga ditangkap dan hartanya disita untuk menutup subsidi BBM. Pihaknya, mulai saat ini menuntut pembentukan pemerintahan SBY sebagai pemerintahan yang bersih, demokratis, merdeka, dan kerakyatan. Untuk menghadapi problem tersebut, Aliansi Buruh menawarkan solusi antara lain penghematan dan segera menaikan upah, serta hilangkan biaya siluman dibidang industri, yang ternyata sesuai penelitian Indef, biaya siluman tersebut mencapai 5-20 persen. “Padahal, untuk membayar gaji buruh mereka hanya mengeluarkan 7 persen dari biaya produksi,”katanya. Guna mencegah kenaikan BBM, Aliansi memberi jalan keluar, untuk menyita harta para koruptor serta tarik dana rekapitulasi perbankan. Solusi lainnya, pemerintah SBY diminta berani menolak utang luar negeri sebelum rakyat sejahtera. Aksi unjuk rasa yang diawali berkumpulnya massa didepan gedung Indosat sempat bergerak menuju kantor gubenur DKI di Jalan Medan Merdeka Timur, selanjutnya long march menuju Istana Negara. Kondisi arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Barat macet. Ditambah lagi, suara klakson mobil yang terjebak kemacetan yang berpadu dengan suara orasi pengunjuk rasa dari sound system. Ramidi

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

13 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

7 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

7 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

8 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

14 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

14 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

14 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

14 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

43 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya