TEMPO Interaktif, Bandung: Untuk mendukung program pembangunan sejuta rumah, pemerintah menawarkan rumah dengan sistem bongkar pasang. Rumah ini dirancang oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum. Menurut Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, pembangunan rumah yang diprioritaskan bagi masyarakat golongan menengah ke bawah ini sederhana dan gampangdibuat. Saking mudahnya, Djoko sesumbar rumah ini bisa dikerjakan dalam satu hari. ?Sehingga motto kita pagi pesan sore huni,? ujar Djoko dalam jumpa persnya seusai menyaksikan peluncuran rumah ini di Bandung, Senin (20/12).Djoko menambahkan, rumah yang dinamai Risha atau singkatan dari Rumah Instan Sederhana Sehat ini mempunyai beberapa keunggulan. ?Bangunan ini sudah diuji coba di laboratorium kita dan hasilnya ternyata tahan gempa,? ujarnya.Selain itu, kata Djoko, rumah yang dapat dibangun secara vertikal dua lantai ini juga ramah lingkungan karena dilengkapi dengan sumur resapan. Dengan pengolahan tertentu, air keluaran dari septic tank-nya bisa menjadi pupuk di taman. ?Limbah organiknya jugatidak perlu dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir karena bisa diproses menjadi pupuk,? katanya.Djoko yakin Risha memiliki prospek cerah, khususnya bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Dengan harga Rp 500 ribu per meter persegi, rumah Tipe 21 ditawarkan seharga Rp 10,5 juta, sedangkan yang Tipe 36 ditawarkan dengan harga Rp 18 juta. ?Saya yakin rumah ini layak dan terjangkau oleh masyarakat,? katanya.Menteri Perumahan Rakyat Muhammad Yusuf Ashari mengatakan rumah dengan model Risha ini cocok dibangun di kota-kota kecil yang harga tanahnya relatif masih murah. ?Karena untuk kota-kota metropolitan, barangkali tidak ada lahan yang lebih murah, jadi yang ditawarkan pola rumah susun,? katanya.Rana Akbari Fitriawan?Tempo