TEMPO.CO, Semarang - Salah satu peserta konvensi calon Presiden RI di Partai Demokrat, Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto, mengatakan dirinya belum mengeluarkan banyak uang untuk menyukseskan pencalonannya. Tapi, bekas Panglima TNI itu mengaku sudah berkeliling Indonesia untuk mensosialisasikan pencalonannya.
"Saya keliling Indonesia enggak berbiaya mahal. Biaya paling hanya tiket pesawat. Saya pake (maskapai penerbangan) Lion Air, kan murah. Walaupun (penerbangannya) di-cancel-cancel," kata Endriartono Sutarto di Semarang, Jawa Tengah.
Endriartono enggan menyebutkan berapa dana yang disiapkan maupun yang sudah dikeluarkan untuk keperluan pencalonannya dalam konvensi yang digelar Partai Demokrat. "Saya enggak tahu persis karena diurus tim, saya tinggal jalan saja," kata dia.
Endriartono mengakui popularitasnya dibanding calon lain masih kalah. Apalagi karena dia sudah pensiun menjadi panglima pada 2006 lalu.
"Saya turun (sebagai Panglima TNI) tujuh tahun lalu sehingga banyak generasi muda yang sudah tak mengenal saya," kata dia. Atas dasar itu, dia pun merasa harus bekerja keras. Dalam beberapa kali keliling, Endriartono selalu berkoordinasi dengan pengurus cabang Partai Demokrat. Hal ini seperti saat sosialisasi di Nias. Saat itu, DPC Partai Demokrat Nias memfasilitasi kegiatan Endriartono bersama masyarakat.
Endriartono mengakui hingga kini gaung pelaksanaan konvensi di Partai Golkar masih kurang gereget. Sebab, tahapannya baru mempersilakan semua peserta konvensi melakukan sosialisasi ke masyarakat dengan caranya sendiri-sendiri. Dalam waktu dekat, kata dia, Komite Konvensi Partai Demokrat juga akan mengkoordinasi kegiatan para calon secara bersama-sama.
Meski tak begitu diperhitungkan, Endriartono masih tetap optimistis bersaing dengan peserta konvensi yang lain. "Saya siap menang dan siap kalah, tapi tak boleh pesimistis. Enggak boleh berhenti," kata dia.
Dalam konvensi, di Partai Demokrat ada 11 peserta yang akan dijaring menjadi calon presiden. Sebelas peserta itu adalah Ali Masykur Musa, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, Irman Gusman, Hayono Isman, dan Anies Rasyid Baswedan. Selanjutnya, ada Sinyo Harry Sarundajang, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Dino Patti Djalal, dan Dahlan Iskan.
ROFIUDDIN
Berita terkait
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI
10 Agustus 2023
rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaAnwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal
13 April 2023
Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas
Baca SelengkapnyaEndriartono Sutarto, Panglima TNI yang Diperpanjang Masa Jabatannya
10 November 2021
Pakar menilai wacana perpanjangan masa dinas Panglima TNI saat ini berbeda dengan era kepemimpinan Endriartono Sutarto.
Baca SelengkapnyaJelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil
7 Oktober 2021
Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol
Baca SelengkapnyaMantan Jenderal TNI yang Sukses Jadi Pengusaha kaya
5 Oktober 2021
Selepas pensiun banyak jenderal TNI yang sukses di dunia usaha hingga memiliki kekayaan yang melimpah.
Baca SelengkapnyaMengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih
19 Maret 2018
Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu
12 Maret 2018
Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.
Baca SelengkapnyaAHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru
12 Maret 2018
Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.
Baca SelengkapnyaPengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi
12 Maret 2018
Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaKala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah
12 Maret 2018
Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.
Baca Selengkapnya