Australia , Pantau Boleh, Bertindak Jangan

Reporter

Editor

Sabtu, 18 Desember 2004 02:05 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Indonesia akan menggelar kekuatan angkatan lautnya jika Australia melakukan penangkapan kapal di wilayah perairan Indonesia. Menurut Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Australia tidak berhak menggelar kekuatannya dan melakukan penangkapan kapal di wilayah perairan Indonesia sekalipun dengan alasan pengamanan kepentingan ekonomi maupun keamanan negaranya.“Mereka tidak berhak dan tidak akan pernah boleh melakukan itu, kecuali sudah masuk perairan Australia,” kata Juwono kepada wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (17/12). Kontroversi ini bermula dari konsep Australia Maritime International Zone (AMIZ) dengan memasang radar dengan jangkauan hingga 1000 mil laut atau sekitar 1850 kilometer. Dalam berbagai pemberitaan, berdasarkan konsep tersebut, Australia juga berhak mencegat kapal-kapal yang diduga memuat barang atau orang-orang yang berpotensi mengancam keamanan negaranya.Dengan jangkauan sejauh itu, radar Australia akan menjangkau Laut Halmahera, Laut Arafura hingga Laut Jawa atau menjangkau dua pertiga wilayah laut Indonesia. Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda di tempat yang sama mengatakan konsep tersebut berpotensi melanggar Konvensi Hukum Laut PBB tahun 1982 yang juga diratifikasi Indonesia dan Australia. “Itu melanggar kedaulatan wilayah kita,” katanya.Namun menurut Juwono, sebenarnya di luar Australia, banyak radar negara lain yang jarak jangkauannya juga mencakup wilayah Indonesia. Misalnya radar Singapura dan Amerika Serikat yang berbasis di Hawaii. “Tapi kita tidak punya kemampuan mencegah itu,” katanya. Dia mengatakan poin utama yang menjadi masalah dari konsep AMIZ Australia adalah keinginan Australia mencegat kapal di luar wilayah perairannya.Persoalan itu, kata Juwono, telah disampaikannya kepada Menteri Pertahanan Australia Robert Hill saat bertemu dengannya. “Kita bilang, hak anda kalau kapalnya sudah masuk perairan Australia dan hak pantau anda karena kemampuan radarnya kebetulan melintasi Indonesia. Tapi hak bertindak anda hanya kalau di perairan Australia,” tegasnya. Soal hak bertindak ini, lanjut Juwono, Robert Hill telah menyatakan kesepakatannya.Juwono menduga, konsep AMIZ ini mengadaptasi konsep Proliferation Security Initiative (PSI) yang diterapkan Amerika Serikat pasca bom 11 September 2001. Dengan alasan keamanan negaranya, pemerintah Amerika Serikat dengan menggunakan aturan tersebut berhak melakukan tindakan pencegahan dengan melucuti atau menangkap orang-orang atau barang yang berpotensi mengancam negaranya. Menurut penjelasan Hill, Australia hanya akan mengidentifikasi kapal-kapal yang melintas di perairan Indonesia yang berniat berlabuh di pelabuhan Australia.Delegasi Menteri Pertahanan Australia Robert Hill dengan didampingi beberapa penasehat keamanan berkunjung ke Indonesia. Selama di Indonesia, mereka bertemu Menteri Luar Negeri Noer Hassan Wirajuda, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono dan Presiden Yudhoyono.Soal informasi yang dilansir Australia mengenai rencana serangan terorisme terhadap Hotel Hilton di beberapa kota di Indonesia, Menteri Luar Negeri menyayangkan hal itu disampaikan terlebih dulu ke media massa. “Kalau ada informasi yang kredibel, kami berharap Australia menyampaikannya kepada kita, daripada menyampaikannya kepada masyarakat melalui media massa,” katanya. Padahal selama ini, kerjasama pemberantasan terorisme kedua negara telah terjalin erat.Mengenai peringatan perjalanan ke Indonesia (travel warning) yang dikeluarkan Australia bersama Selandia Baru, Menteri Luar Negeri menilai hal itu sebagai hal yang rutin menjelang Natal dan Tahun Baru. “Dan syukur hal itu tidak terbukti,” katanya. Peringatan inipun, kata Hassan, tidak bersifat mengikat. Jadi terserah warga Australia akan menaatinya atau tidak.Sapto p

Berita terkait

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

17 Oktober 2021

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

20 Juni 2021

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

2 Juni 2021

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

Festival Indonesia, ASYIK Indonesia Arts Festival, menampilkan pertunjukan budaya Indonesia ke penduduk kota pesisir Australia di New South Wales.

Baca Selengkapnya

Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

28 Mei 2021

Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

MoU antara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI/Persero) dan N Brothers Ltd/Import Station Trading Pty Ltd dilakukan di KBRI Canberra, Australia.

Baca Selengkapnya

Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

31 Maret 2021

Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

Festival Indonesia terbesar di Australia, Indofest, menampilkan budaya dan kuliner nusantara untuk mengobati kerinduan terhadap Indonesia.

Baca Selengkapnya