TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Atma Jaya kembali menggelar Frans Seda Award, penghargaan untuk mengenang dan menghargai warisan Frans Seda, pendiri Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Internal Executive Secretary Yayasan Atmajaya Willem L. Turpijn mengatakan, Frans semasa hidupnya mencurahkan perhatian pada pendidikan untuk meningkatkan kapasitas manusia Indonesia, sebagai jembatan menuju kesejahteraan.
Penghargaan telah digelar sejak 2011 dengan sasaran mereka yang telah berkarya di bidang pendidikan dan kemanusiaan. Penghargaan meliputi sejumlah bidang. Masing-masing bidang akan terdapat satu pemenang, yang akan memperoleh uang tunai sebesar Rp 50 juta, medali, dan sertifikat Frans Seda Award.
"Kami lihat yang konsisten dalam berkarir, orisinalitas idenya seperti apa," kata Willem saat berkunjung ke kantor Tempo, Rabu, 20 November 2013.
Tak hanya itu, peserta harus memiliki karya nyata yang berdampak positif bagi masyarakat di sekitarnya, bangsa, dan negara. Pemenangnya nanti diharapkan bisa menginspirasi banyak warga untuk senantiasa melaksanakan karya nyata dengan mendedikasikan diri untuk Tuhan dan Tanah Air. "Sebagaimana layaknya semangat dan cita-cita mulia Frans Seda," ujar Willem.
Kandidat penerima penghargaan ini bisa diajukan sendiri atau lewat orang lain dengan melengkapi berbagai dokumen yang dikirim selambat-lambatnya pada 31 Desember 2013. Setelah itu, tim juri akan menyeleksi dokumen dan menjaring 13 kandidat yang kemudian akan ditinjau dewan juri ke daerah masing-masing.
Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi
5 hari lalu
Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi
Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.