Bunga-bunga tabebuya kuning menghiasi pembatas jalan di jalan raya Gubeng, Surabaya (13/11). Bunga tabebuya yang saat mekar sepintas mirip sakura di Jepang ini mempercantik tampilan kota Surabaya. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jakarta - Bukan cuma di Jakarta, Walikota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan, juga berencana membangun jaringan monorel di Surabaya. Transportasi massal dan cepat berbasis rel itu menjadi satu diantara resep mengatasi problem kemacetan di kota itu.
Risma mengungkap rencananya itu dalam lokakarya transportasi perkotaan di kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Rabu, 20 November 2013. "Surabaya akan membangun angkutan publik monorel sepanjang 23 kilometer untuk daerah perbatasan," katanya.
Selain monorel, angkutan publik yang akan diadakan adalah jenis tramp untuk pusat Kota Surabaya. Kalau monorel ditaksir butuh Rp 6 triliun, moda tramp dirancang dengan anggaran Rp 2 triliun.
Langkah lain yang dilakukan oleh Risma adalah menambah akses masuk Surabaya. Saat ini, dari arah selatan hanya ada satu akses masuk, untuk itu, demi mengurai kemacetan Risma mengatakan akan menambah enam akses masuk serta pembangunan jalan lingkar luar.
Terobosan lain yang disiapkan Risma adalah program Park and Ride. Nantinya, akan dibangun taman yang juga tempat parkir sepeda yang terhubung langsung dengan angkutan massal.
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
6 jam lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
19 hari lalu
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.