Puluhan Mata Air di Gunung Arjuna Mati  

Reporter

Rabu, 20 November 2013 14:35 WIB

Gunung Arjuno. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Pasuruan - Selama 20 tahun terakhir, puluhan sumber air di lereng Gunung Arjuna, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mati. Dari 41 sumber air, kini tersisa 11. Kerusakan kawasan hutan lindung Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo dinilai menjadi penyebab matinya sumber-sumber air tersebut. "Sumber air mati, tak tersisa," kata Sekretaris Paguyuban Kelompok Tani Tahura Arjuna Lestari, M.H. Dardiri, Rabu, 20 November 2013.

Dia menambahkan, ribuan hektare kawasan Tahura R. Soerjo kritis akibat kebakaran dan pembalakan liar. Penyebab kebakaran, kata Dardiri, bermacam-macam. Antara lain karena ulah pendaki Gunung Arjuna-Welirang, pemburu satwa, pembuat arang, petani yang membuka lahan, dan orang iseng. Untuk mencegah pembuatan arang, Kelompok Tani telah membuat program budi daya tawon madu, serta beternak sapi dan kambing.

Dardiri yakin kawasan Tahura R. Soerjo kembali hijau bila dalam lima tahun tak ada kebakaran. Sebab, beragam jenis tanaman endemik Gunung Arjuna bisa tumbuh dengan cepat, misalnya pohon akasia, cemara, dan kesek. Dalam waktu lima tahun, kata dia, jenis pepohonan itu bisa tumbuh mencapai 10 meter. Namun, bila bibitnya diambil dari petani, pertumbuhannya justru lambat.

Berbagai upaya dilakukan untuk mengembalikan kelestarian sumber mata air. Paguyuban Kelompok Tani Arjuna Lestari, misalnya, secara rutin merehabilitasi kawasan. Pada 2003, paguyuban pernah menanam aneka bibit. Tahap awal dilakukan rehabilitasi kawasan 4.600 hektare. Namun upaya rehabilitasi selama dua tahun itu ludes akibat kebakaran. "Hanya tersisa 10 persen," katanya.

Tahura Raden Soerjo ditetapkan sebagai kawasan konservasi sejak 1992 melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1992. Sesuai Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2002, kawasan konservasi itu bertujuan melestarikan plasma nutfah hutan Indonesia dan terbinanya koleksi tumbuhan dan satwa.

Kepala Subbagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Tahura R. Soerjo, Agustina Tangkeallo, mengatakan, selama dua bulan terakhir, total lahan yang terbakar mencapai 15 hektare. Kebakaran merata terjadi di wilayah Pasuruan, Mojokerto, Jombang, Batu, dan Malang. Pada 2012, total hutan terbakar seluas 930 hektare. "Kerugian tak ternilai harganya," katanya.

Kebakaran juga melanda kawasan tangkapan air yang berdampak kerusakan sumber air. Pendataan dua tahun lalu, di kawasan Tahura R. Soerjo ditemukan sebanyak 164 mata air. Sumber mata air dimanfaatkan untuk aliran irigasi, bahan baku air minum, industri air minum kemasan, serta memasok air untuk hotel dan industri.

EKO WIDIANTO




Berita Terpopuler :
Disuruh Minta Maaf, Ini Jawaban PM Australia
Kicauan Lengkap SBY di Twitter Soal Penyadapan
Jokowi: Sadap Saya, yang Terdengar Blok G & Pluit
Australia Tanggapi Serius Kemarahan Indonesia
Ini 4 Jam Perjalanan Novi Amilia dan Sopir Taksi







Advertising
Advertising

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

39 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

45 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

49 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

51 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya