Penambangan Karst Gombong Ancam Gua Penyedia Air  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 18 November 2013 17:53 WIB

TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Kebumen - Keberadaan 122 gua di kawasan karst Gombong selatan, Jawa Tengah, terancam jika pembangunan pabrik semen PT Semen Gombong dilanjutkan. “Kami sudah melakukan penelitian di calon lokasi tambang. Jika diteruskan tiga-empat tahun lagi, Kebumen akan krisis air bersih,” kata Thomas Suryono, peneliti dari Acintyacunyata Speleological Club Yogyakarta, Senin, 18 November 2013.

Dia menjelaskan, mata air dari ratusan gua itu sudah dimanfaatkan penduduk sebagi sumber mata air yang melimpah. Di calon lokasi tambang, ada batuan formasi Kali Pucang dan Halang yang membentuk sumber mata air raksasa Banyumudal. Sumber mata air inilah yang saat ini dimanfaatkan PDAM untuk penduduk di lima kecamatan.

Ada tiga gua dengan sumber mata air bawah tanah yang akan terdampak jika tambang tetap dilanjutkan. Tiga gua itu yakni Gua Pucung, Gua Jeblosan, dan Gua Candi. Ribuan orang menggantungkan air bersih dari ketiga gua ini. Selain gua bakal terpotong, daerah tangkapan air juga akan berkurang. “Jika batu kapur ini hilang, maka daerah sekitarnya akan terkena banjir dan longsor seperti di Bukit Kendeng Pati,” kata Thomas.

Batuan penyusun karst Gombong merupakan bagian dari Formasi Kalipucang yang berumur miosen (11-25 juta tahun lalu). Berdasarkan batuan penyusunnya, kawasan ini merupakan tempat terbaik sebagai penyerap dan penyimpan air. Sebaliknya, jika karst ditambang, 1,7 juta meter kubik air akan menjadi air permukaan dan langsung mengalir ke daerah sekitarnya.

Geologist PT Semen Gombong, I Wayan Tirka Laksana, membantah ada gua di bukit kapur yang akan ditambang. “Tidak ada gua di lahan kami,” katanya. Dia menyebutkan, bukit kapur yang akan ditambang hanya sekitar 3-5 persen dari total kawasan karst Gombong yang luasnya 4.894 hektare. Menurut dia, lokasi tambang PT Semen Gombong berada di kawasan timur karst Gombong, sedangkan gua itu berada di kawasan barat.

PT Semen Gombong adalah anak perusahaan Grup Medco milik pengusaha Arifin Panigoro. Total luas lahan yang akan ditambang ditambah pabrik mencapai 500 hektare di Kecamatan Buayan dan Rowokele. Proyek ini menunggu pembuatan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).

Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Kebumen, Masagus Herunoto, amdal masih disusun. “Penyusunan amdal akan memperhatikan kawasan itu sebagai kawasan lindung dan penyerap air,” katanya. Menurut dia, bukit kapur yang akan ditambang berada di luar kawasan lindung. “Kami juga akan melihat apakah warga sekitar tambang mengizinkan apa tidak.”

ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Semen Merah Putih Bakal Buka Pabrik di Sumatera Bulan Depan

5 hari lalu

Semen Merah Putih Bakal Buka Pabrik di Sumatera Bulan Depan

Perusahaan pembuat Semen Merah Putih, PT Cemindo Gemilang Tbk. berencana bakal membuka pabrik baru di Pulau Sumatera.

Baca Selengkapnya

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

12 Maret 2024

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.

Baca Selengkapnya

Tips dan Cara Membuat Gua Natal Sederhana

24 Desember 2023

Tips dan Cara Membuat Gua Natal Sederhana

Perayaan Natal biasanya dimeriahkan dengan dekorasi unik, salah satunya Gua Natal. Berikut cara membuat Gua Natal sederhana.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

19 November 2023

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta seluruh pemerintah daerah menggencarkan berbagai program ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2023 Anjlok, Ekonom: tapi Investasi Tumbuh

9 November 2023

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2023 Anjlok, Ekonom: tapi Investasi Tumbuh

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan meski pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2023 anjlok, tapi investasi tumbuh 5,77 persen YoY.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

7 November 2023

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

Hari Wayang Nasional diperingati setiap tahun pada 7 November

Baca Selengkapnya