Hatta Rajasa Kaget Ikut Disadap Australia  

Reporter

Editor

Anton Septian

Senin, 18 November 2013 16:16 WIB

Menko Perekonomian Hatta Rajasa (kiri), Ketua Kadin Suryo Bambang Sulisto dan Dirut Bank Mandiri Budi G Sadikin (kanan), menunjukkan gelang e-money sebagai salah satu alat pembayaran pada pembukaan Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition (IIICE) 2013 di Jakarta, Rabu (13/11). Bank Mandiri terus mendukung upaya pengembangan infrastruktur di Indonesia termasuk proyek infrastruktur MP3EI. ANTARA/Dhoni Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa terkejut mengetahui namanya masuk dalam daftar menteri senior yang disadap oleh pemerintah Australia. Penyadapan itu dilakukan dalam kurun waktu 2007-2009 saat ia menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara.

Hatta awalnya enggan menanggapi pertanyaan wartawan tentang dugaan penyadapan tentang dirinya. “Ini kan baru dugaan. Saya tak bisa berkomentar banyak tentang ini. Kami serahkan kepada Kementerian Politik Hukum dan Keamanan,” kata dia usai menghadriri acara peluncuran layanan elektronik perizinan terintegrasi di Hotel Borobudur Jakarta, Senin, 18 November 2013.

Raut wajah Hatta berubah saat seorang wartawan asing bertanya dan menyodorkan data tentang dugaan adanya penyadapan terhadap para menteri senior. “Oh, nama saya ada di daftar ini, ya?” kata Hatta sambil membaca daftar tersebut. “Terima kasih atas infonya. Boleh data ini untuk saya?” kata Hatta kepada wartawan tersebut. Di daftar itu juga terdapat nama Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Dia mengaku prihatin atas adanya dugaan penyadapan itu. Menurut dia, di tengah era keterbukaan publik seperti ini, tak seharusnya sesama negara melakukan penyadapan. Apalagi, kata Hatta, saat menjabat Menteri Sekretaris Negara, banyak rahasia negara yang tak bisa dipublikasikan.

Walau begitu, dia kembali mengatakan akan melakukan klarifikasi terlebih dahulu. "Jangan over reaksi, apalagi ini masalah hubungan dua negara."

Kabar tentang penyadapan Australia terhadap Indonesia pertama kali dimuat di harian Sydney Morning Herald pada 31 Oktober 2013. Harian itu memberitakan tentang keberadaan dan penggunaan fasilitas penyadapan di Kedutaan Australia di Jakarta dan negara-negara lain. Stasiun pemantauan yang berada di Kepulauan Cocos itu tidak pernah diakui secara terbuka oleh pemerintah Australia, atau dilaporkan di media, meskipun beroperasi selama lebih dari dua dekade.


FAIZ NASHRILLAH



Baca juga:
Teleponnya Disadap, Mantan Menteri: Luar Biasa!
SBY Minta BIN Klarifikasi Adanya Penyadapan
Ini Daftar Pejabat yang Disadap Australia
Australia Sadap Telepon Presiden SBY 15 Hari
Sutiyoso Inginkan Reaksi Keras Soal Penyadapan

Berita terkait

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

18 hari lalu

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

Hatta Rajasa mengklaim suasana Ramadan dan Idulfitri pasca-pilpres 2024 lebih damai ketimbang 2019.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

54 hari lalu

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu terakhir Moskow mengecam apa yang mereka lihat sebagai bukti niat Barat untuk menyerang Rusia secara langsung.

Baca Selengkapnya

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

54 hari lalu

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman

Baca Selengkapnya

5 Anak Politisi Raup Suara Tinggi di Pileg 2024, Ada Anak Puan Maharani hingga Setya Novanto

22 Februari 2024

5 Anak Politisi Raup Suara Tinggi di Pileg 2024, Ada Anak Puan Maharani hingga Setya Novanto

Siapa saja anak dari politisi dan pejabat yang turut maju dalam Pileg 2024 dan berapa perolehan suaranya?

Baca Selengkapnya

Rasyid Rajasa Diprediksi Lolos ke Senayan, Berikut Kasus Kecelakaan 11 Tahun Lalu Melibatkannya

19 Februari 2024

Rasyid Rajasa Diprediksi Lolos ke Senayan, Berikut Kasus Kecelakaan 11 Tahun Lalu Melibatkannya

Rasyid Rajasa sempat terlibat kecelakaan yang menewaskan dua korban, kemudian dinyatakan bebas. Kini, ia diprediksi lolos ke Senayan jadi anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

21 Desember 2023

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

Salah satu ancaman yang dihadapi pengguna ponsel pintar atau HP adalah penyadapan. Berikut tanda-tanda HP disadap dan cara mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Hatta Rajasa, Dulu Jadi Cawapres Prabowo Kini Bantu Tim Pemenangan

10 November 2023

Hatta Rajasa, Dulu Jadi Cawapres Prabowo Kini Bantu Tim Pemenangan

Hatta Rajasa kini menjadi salah satu politkus yang masuk dalam pengurus Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

3 Agustus 2023

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

Kesepakatan mencurigakan soal transfer Emilio Audero Mulyadi terungkap lewat penyadapan.

Baca Selengkapnya

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

20 Juni 2023

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, mengatakan penyalahgunaan perangkat spyware Pegasus oleh aparat merupakan unlawful surveillance

Baca Selengkapnya

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

17 Juni 2023

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

Pegasus sempat menggemparkan dunia karena digunakan untuk menyadap tokoh dunia, aktivis hak asasi manusia, jurnalis, bahkan lawan politik.

Baca Selengkapnya