Gejolak Gunung Merapi Dipicu Gempa Ciamis  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Senin, 18 November 2013 10:24 WIB

Gunung Merapi di Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gejolak Gunung Merapi berupa embusan asap hitam tebal diduga dipicu oleh gempa di Ciamis. Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta, Subandriyo, gempa tektonik 4,7 skala Richter di Ciamis yang terjadi pada pukul 04.53 WIB dinihari tadi telah mengocok kawah Gunung Merapi. "Gempa Ciamis mengocok tubuh gunung seperti minuman bersoda, maka ada pelepasan," katanya, Senin, 18 November 2013.

Ia menyatakan embusan setinggi 2.000 meter yang terjadi pagi ini tidak diiringi tanda-tanda aktivitas gunung yang menonjol. Embusan itu hanya akibat dari aktivitas di permukaan. Tidak ada pergerakan magma dari perut gunung api itu. Selanjutnya, hanya berselang 1 menit dari gempa Ciamis, Merapi mengembuskan asap tebal berwarna hitam. Setelah dikaji, dari kegempaannya, tidak ada gejala awal yang jelas berkaitan dengan kejadian itu. Kecuali 1 menit sebelumnya terjadi gempa tektonik yang bersumber dari Ciamis.

Embusan asap berbentuk kolom itu disertai dengan abu dan pasir. Erupsi Merapi kali ini disebut dengan letusan freatik. Letusannya hanya terjadi di permukaan. Jenis letusan ini sangat berbeda dari letusan Merapi selama ini.

Letusan freatik karena ada tekanan akumulasi gas di permukaan, bukan karena aktivitas magmatis. Dengan demikian, yang disemburkan itu berupa gas dan material kecil seperti abu dan kerikil.

Ia menambahkan, erupsi ini bukan dipicu oleh aktivitas magma. Diprediksi, letusan Merapi tersebut tidak akan berlanjut. Sebab, letusan kali ini lebih dipicu oleh akumulasi gas di permukaan magma dan dipicu gempa tektonik di Ciamis. "Letusan ini tidak membawa lava panas maupun awan panas yang berbentuk seperti wedus gembel," kata Subandriyo.

Meskipun begitu, Subandriyo merekomendasikan agar pendakian ke Gunung Merapi hanya sampai pada 1 kilometer di bawah puncak. Sebab, aktivitas serupa bisa saja terjadi jika ada pemicunya kembali. Sebab, hingga saat ini sudah tiga kali Merapi melakukan aktivitas yang sama setelah erupsi 2010 lalu.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

7 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

14 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

29 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

30 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

39 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

55 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

55 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

57 hari lalu

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

24 Februari 2024

Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

20 Februari 2024

Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.

Baca Selengkapnya