Wapres: Kunjungan ke Australia Fokuskan Pendidikan
Editor
Yudono Yanuar Akhmadi
Sabtu, 16 November 2013 06:12 WIB
TEMPO.CO, Melbourne - Wakil Presiden Boediono menyatakan perjalanannya ke Australia sangat bermanfaat bagi Indonesia. "Fokus kita dalam kunjungan ini adalah meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan," ujar Wapres saat mengadakan jumpa pers, Jumat sore, 15 November 2013, waktu setempat.
Dalam kunjungan kenegaraan ini, Wapres mengunjungi tiga kota: Perth, Canberra, dan Melbourne. Selama di Perth dan Canberra, Wapres didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar. Di Canberra, Kepala BKPM Mahendra Siregar bergabung dengan Wapres. Menteri Nuh tidak lagi menyertai Wapres di Melbourne dan digantikan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Musliar Kasim.
Anggota rombongan yang lain adalah Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hajriyanto Thohari, Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Assegaf, dan Wakil Ketua Komisi II DPR Abdul Hakam Naja.
Selama kunjungan tersebut, Boediono berjumpa dengan kalangan akademisi dari University of Western Australia (UWA), Australian National University (ANU), dan Monash University. Boediono juga memberikan kuliah umum di tiga kampus tersebut.
Boediono juga mendapatkan gelar doktor kehormatan dari ANU. Sebelumnya, gelar yang sama diperoleh Boediono dari UWA dan Monash University. Boediono menyelesaikan bachelor di UWA dan master di Monash. Ia juga pernah menjadi periset di ANU.
Selain itu, Wapres juga mengadakan pembicaraan dengan para pejabat pemerintah, termasuk Perdana Menteri Tony Abbott, pada Rabu lalu. Pada Jumat siang, Boediono bertemu kalangan bisnis.
"Ketiga universitas tersebut berkeinginan menindaklanjuti berbagai peluang kerja sama dengan Indonesia," kata Boediono. Mereka, dia melanjutkan, sangat berminat meningkatkan kualitas pendidikan dan riset dari universitas di Indonesia.
Bersama Tony Abbott, Boediono meresmikan Australian-Indonesia Centre (Pusat Studi Australia-Indonesia) di Monash. Lembaga yang bergabung dengan program ini adalah ANU, Melbourne University, dan lembaga riset CSIRO.
"Kedua belah pihak sedang menggodog program untuk pusat studi ini," kata Boediono. Deputi Sekretaris Wapres Bidang Politik Dewi Fortuna Anwar menambahkan, nantinya sejumlah universitas ternama di Indonesia akan dilibatkan, antara lain Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, serta BPPT dan LIPI.
Menurut Wapres, pusat studi ini terkait dengan program New Colombo Plan yang dirancang pemerintah Australia. Berbeda dengan program yang lama, program baru ini diberikan kepada mahasiswa Australia.
Dalam sesi tanya-jawab, Boediono tak bersedia menjawab pertanyaan soal manusia perahu. Dia mengatakan bahwa di Tanah Air sudah dibentuk tim nasional yang dipimpin Menko Polkam Joko Suyanto untuk menyelesaikan persoalan ini dari berbagai aspek. "Biarlah tim bekerja," kata Boediono.
Wapres juga memberikan jawaban pendek soal penyadapan. Dia mengulang pernyataan keprihatinan berbagai pihak yang terkait dengan penyadapan. "Persoalan ini tak akan selesai tanpa ada langkah bersama untuk mengatasinya."
MTQ