Kata Staf Mandiri Soal Pertemuan Jilbab Hitam  

Reporter

Editor

Amirullah

Selasa, 12 November 2013 21:37 WIB

Arif Zulkifli, Pemred Majalah Tempo (Tempo/Bagja Hidayat)

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak kejanggalan dalam tulisan pemilik akun anonim Jilbab Hitam di Kompasiana yang menuding Tempo memeras Bank Mandiri. Kejanggalan itu, mulai dari mengaku bekas wartawan Tempo angkatan 2006 hingga mengklaim berbincang dengan staf humas Bank Mandiri yang mengungkap soal pemerasan. Staf humas Mandiri yang disebut-sebut dalam tulisan menyatakan tidak pernah bertemu dengan orang yang mengaku-aku bekas wartawan Tempo itu.

"Saya pastikan saya tidak pernah bertemu dengan yang namanya bekas wartawan Tempo," kata staf humas Bank Mandiri Eko Nopiansyah pada Selasa, 12 November 2012, saat berkunjung ke kantor Tempo di Velbak, Kebayoran, Jakarta Selatan. Pihak Bank Mandiri berkunjung ke Tempo untuk membantah pihaknya diperas Tempo sebagaimana ditulis Jilbab Hitam dalam tulisannya. Pejabat yang berkunjung adalah Corporate Secretary Bank Mandiri Nixon L.P. Napitupulu bersama stafnya, antara lain Iskandar Tambunan, Eko Nopiansyah, dan Dicky Kristanto.

Dalam tulisannya, Jilbab Hitam mengaku bertemu dengan Eko dan Dicky pada Agustus 2013. Menurut Jilbab Hitam, dirinya bertemu dengan dua pegawai Bank Mandiri itu di kantor pusat Mandiri di Jalan Gatot Subroto. "Kami bincang bertiga. Pak Iskandar, yang dulu juga saya kenal ketika sempat meliput berita-berita perbankan sempat mampir menemui kami bertiga. Namun karena ada meeting dengan bos-bos Mandiri, Pak Iskandar pun pamit. Sambil menyeruput kopi pagi, saya berbincang bersama Eko dan Dicky," begitu kata Jilbab Hitam.

Klaim Jilbab Hitam bukan cuma dibantah Eko. "Dari apa yang kami telusuri, kami tidak ada ketemuan dengan siapa pun. Saya enggak tahu pertemuan itu ada atau enggak," kata Dicky menambahkan.

Eko bercerita, dia mendapat tautan soal tulisan Jilbab Hitam pada Senin sore saat berada di acara Mandiri Invesment Forum di Hotel Grand Hyatt. "Saya ketawa-ketawa saja dengan klaim tersebut," kata dia. Hal yang sama juga dialami Nixon yang juga mendapat tautan di hari yang sama. Tapi dia tak mengindahkan tulisan tersebut karena menganggapnya hanya sebagai gosip tak penting.

Namun, melihat telah meluasnya tulisan tersebut di publik, Nixon pun merasa perlu melakukan klarifikasi dengan staf-stafnya yang disebut dalam tulisan. Klarifikasi tersebut dilakukan pada Selasa pagi dan didapatkan hasil bahwa pengakuan Jilbab Hitam tidak benar. Selain tidak ada pertemuan dengan Jilbab Hitam, tudingan bahwa Mandiri diperas Tempo juga dibantah Nixon. "Saya menyayangkan tulisan tersebut. Ini mencederai hubungan baik Tempo dan Mandiri," kata Nixon. Dia juga menegaskan sama sekali tidak ada hubungan peras-memeras, tekan-menekan, antara Tempo dan Bank Mandiri.

Iskandar Tambunan yang namanya dicatut Jilbab Hitam juga terlihat geram. "Ini pembunuhan karakter," kata dia. Dia menilai tulisan Jilbab Hitam tak ubahnya tindakan seorang teroris yang sakit hati lalu menyebar berita bohong untuk merugikan banyak orang. "Saya anggap dia sakit jiwa. Tulisannya adalah halusinasinya sendiri," ujar Iskandar dengan suara berat.

AMIRULLAH


Berita lainnya:
5 Anak Pejabat yang Berurusan dengan Aparat
Ini Kejanggalan Tuduhan Jilbab Hitam pada Tempo
Dituding Peras Mandiri, Ini Jawaban Tempo
Adiguna di Rumah Indriani Sebelum Bertemu Flo
Luthfi Dengar Rumor Akan Digeledah Sebelum Diciduk

Berita terkait

Majelis Adat Bali Dukung Langkah Kejaksaan Usut Dugaan Pemerasan oleh Bendesa Adat

1 hari lalu

Majelis Adat Bali Dukung Langkah Kejaksaan Usut Dugaan Pemerasan oleh Bendesa Adat

Kejaksaan Tinggi Bali melakukan OTT terhadap Bendesa Adat Berawa Ketut Riana yang diduga melakukan pemerasan terhadap investor.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

2 hari lalu

Kejati Bali Periksa Tujuh Saksi soal Dugaan Bendesa Adat Peras Investor

Seorang Bendesa Adat di Bali ditangkap Kejaksaan atas dugaan pemerasan terhadap investor

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Belum Temukan Korban Lain dalam Kasus Pemerasan Bendesa Adat Bali

2 hari lalu

Kejati Bali Belum Temukan Korban Lain dalam Kasus Pemerasan Bendesa Adat Bali

Kejati Bali menyatakan masih mendalami kasus pemerasan yang diduga dilakukan Bendesa Adat Bali.

Baca Selengkapnya

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

4 hari lalu

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

Penyidik Kejati Bali telah memeriksa dua saksi kasus dugaan pemerasan oleh bendesa adat Berawa itu pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

4 hari lalu

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

Dugaan pembelian senjata oleh ajudan itu diungkap ke persidangan oleh kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, namun jaksa KPK bilang tidak ada.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

4 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

5 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

5 hari lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

6 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

6 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya