TEMPO Interaktif, Banten: Puluhan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Serang, Selasa (14/112) terlibat bentrok dengan anggota polisi dari Polres Serang. Insiden ini terjadi saat petugas berupaya membubarkan aksi demonstrasi mahasiswa yang menentang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di perempatan Ciceri Serang. Dalam insiden ini tiga mahasiswa, Rudi, Bagas dan Asep mengalami memar di bagian muka karena ditonjok dan dipukuli polisi. Bentrokan nyaris meluas karena mahasiswa berupaya melawan tindakan kasar polisi, Beruntung sebelum bentrokan ini meluas, beberapa periwira polisi manarik anggotanya dari kerumumnan mahasiswa. ?Kami akan menggugat tindakan kekerasan ini. Kami tidak terima karena sebelum kami berdemo kami telah mengantongi izin,? kata Mumu, koordinator mahasiswa.Sebelum bentrokan ini terjadi, sekitar 70 mahasiwa membakar ban-ban bekas. Mahasiswa juga menggelar orasi di tengah-tengah bahu jalan. Akibatnya, arus lalu lintas di kawasan itu sempat macet selama satu jam. Mereka menilai rencana kenaikan sebesar 40 persen tersebut tidak berpihak pada rakyat kecil. Menurutnya, kenaikan BBM akan semakin mencekik rakyat. Pasalnya, kenaikan BBM akan disertai kenaikan harga sejumlah bahan pokok dan biaya tranportasi.Ratusan polisi yang mengawasi para pendemo berorasi nampaknya tak sabar, mereka langsung menbuat lingkaran dan mengepung pendemo, polisi kemudian memaksa para mahasiswa untuk keluar dari bahu jualan. Aksi dorong-mendorong pun terjadi.Tidak hanya itu, anggota polisi dari Polres serang ini juga kemudian menendang dan memukuli beberapa mahasiswa yang masih bersikeras bertahan di jalan. Karena terus didesak, para pendemo terpaksa membubarkan diri.Sementara itu BBM jenis Solar dan Patramax seminggu terakhir ini dilaporkan menghilang di Cilegon. Langkanya kedua jenis BBM ini diduga berhubungan dengan rencana kenaikan harga BBM. Hingga Selasa siang, sejumlah sektor pengisian bahan bakar umum (SPBU) di daerah ini masih terlihat antrean warga yang ingin mendapatkan solar dan Petramax. Langka kedua BBM ini mengundang perhatian anggota DPRD setempat. Arif Rivai, anggota DPRD Cilegon mengaku telah mengirim surat kepada Pertamina untuk mengantisipasi kelangkaan BBM di Cilegon. "Kami juga akan melakukan peninjauan. Sebab saya lihat di Tangerang dan Jakarta distribusinya lancar, kenapa di Cilegon terjadi kelangkaan,? katanya.Faidil Akbar?Tempo