Bus Kota Yogyakarta Mogok, Penumpang Telantar  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 11 November 2013 10:18 WIB

Bus Trans Jogja. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Lebih dari 20 penumpang yang biasa turun di pos Pasar Gamping, Sleman, keleleran. Lantaran bus kota jalur 15 yang biasa mengangkut mereka ke kawasan Kota Yogyakarta mogok, Senin pagi, 11 November 2013. Pemogokan diduga karena rencana kebijakan pemerintah DIY untuk menghapus bus-bus Kota Yogyakarta dan menggantinya dengan bus Trans Jogja pada 2015 mendatang.

"Info dari petugas parkir di sana, bus jalur 15 mogok. Saya lihat banyak yang keteteran," kata Darmanto, peneliti Balai Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Yogyakarta, saat dihubungi Tempo, Senin 11 November.

Darmanto adalah pengguna angkutan umum sejak 1 April 1983. Rumahnya berada di Jalan Wates Kilometer 9. Ia biasa berangkat dari rumahnya menggunakan angkutan kota dalam provinsi (AKDP) jurusan Wates-Yogyakarta. Kadang Darmanto turun di Pasar Gamping untuk pindah bus kota jalur 15. Kadang pula ia langsung turun di Terminal Giwangan, Yogyakarta.

Senin pagi ini, Darmanto memilih turun di Giwangan karena bus jalur 15 dilihatnya tidak ada di Pasar Gamping. Penumpang, yang sempat turun dari bus yang ditumpanginya, akhirnya kembali naik ke bus AKDP tersebut. "Saya lihat yang masih berada di Pasar Gamping sekitar 15 orang. Bus jalur 15 tidak ada," kata Darmanto.

Dia menceritakan, banyak penumpang yang menggerutu. Mereka sebenarnya ingin naik ojek, tapi tarif mahal. "Ada yang telepon minta dijemput teman kantornya di Gamping," kata Darmanto.

Sebagai pengguna angkutan umum cukup lama, Darmanto mendukung upaya peremajaan bus-bus kota. Apalagi banyak bus kota yang sudah tidak layak pakai. Dia menyebutkan, saat ini bus-bus kota yang masih beroperasi tinggal jalur 15, 12, 4, 7, 2, dan 9. Bus-bus itu paling muda usia operasionalnya pada 1990-an. Untuk bus jalur 4 dan 2 dinilai terlalu tua karena beroperasi sejak 1980-an. "Tapi kebijakan peremajaan bus kota tidak sama dengan penghapusan jalur bus kota, loh," kata Darmanto.

Dia menjelaskan, para pengguna bus-bus kota mayoritas adalah orang lanjut usia. Sedangkan bus Trans Jogja hanya turun pada halte tertentu yang disediakan. "Kalau bus-bus kota konvensional, kan, bisa turun sembarang tempat," kata Darmanto.

Dia juga mengeluhkan pelayanan bus Trans Jogja yang tidak optimal. Dia pernah menunggu Trans Jogja jurusan halte Bethesda menuju Malioboro selama dua jam.

Sementara itu, Ketua Organda DIY Agus Andrianto juga telah mendapat laporan tentang pemogokan bus-bus kota itu. Tapi informasinya hanya sebagian yang mogok. "Bus-bus itu ngeblok di Giwangan. Saya juga cek di jalan sepi bus kota. Kami akan cek ke lapangan," kata Agus.

Dia pun meluruskan pemberitaan media massa yang menyebutkan semua bus kota akan dihapus pada 2015. Padahal sebenarnya masih ada trayek yang beroperasi pada tahun itu. "Maka saya minta pemerintah melibatkan AKDP dalam pembahasan kebijakan ini," kata Agus.

PITO AGUSTIN RUDIANA







Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

11 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

16 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

18 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

18 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

24 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

27 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

40 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

52 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya