TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terkejut dengan ditangkapnya Kepala Sub-Direktorat Ekspor Heru Sulastyono oleh kepolisian terkait kasus gratifikasi. "Bisa dibilang kami terkejut karena baru pertama kali terjadi penangkapan," ujar juru bicara Bea-Cukai, Haryo Limanseto di kantornya, Rabu, 30 Oktober 2013.
Senin, 29 Oktober 2013, kepolisian mencokok petinggi Bea-Cukai Heru Sulastyono. Ia ditahan dengan tuduhan menerima suap sebesar Rp 11 miliar dalam proses ekspor-impor. Polisi juga menangkap Heru dengan sangkaan melakukan tindak pidana pencucian uang.
Haryo menyatakan, pihak Bea-Cukai akan mendalami kasus Heru setelah mendapatkan surat pemberitahuan resmi penangkapan dari kepolisian. "Kami akan dalami dan pelajari, dan akan kami prioritaskan," ucapnya.
Haryo menuturkan, pihaknya tak mau berandai-andai terkait dengan penangkapan Heru. "Kami patuh terhadap asas praduga tak bersalah. Kasusnya sendiri belum sampai ke kami. Dan tentunya laporan dari kepolisian bisa dijadikan sebagai dasar kami mendalami kasus ini."
Terkait dengan budaya pungli yang dilakukan oknum Bea-Cukai di lapangan, Haryo menantang pihak yang merasa diperas oknum untuk segera melapor. "Buktikan dan laporkan saja ke kami. Bea-Cukai juga memiliki unit pengaduan masyarakat dan itu semua kami tindak lanjuti."
Namun, ia mengakui praktek pungli masih ditemukan di lapangan. "Saya yakin masih ada. Tapi kalau terbukti pegawai bersalah melanggar kode etik, dia bisa diberhentikan."
Bea Cukai Siapkan Berbagai Strategi Penuhi Target Penerimaan Tahun 2019
26 September 2019
Bea Cukai Siapkan Berbagai Strategi Penuhi Target Penerimaan Tahun 2019
Bea Cukai menyiapkan sejumlah strategi untuk dapat menjalankan salah satu fungsinya sebagai revenue collector. Hal ini dianggap sebagai extra effort untuk mengoptimalkan penerimaan.
Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Sabu di Bandara Husein Sastranegara
13 Juni 2019
Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Sabu di Bandara Husein Sastranegara
Meskipun dalam suasana libur Hari Raya Idul Fitri 1440 H, tidak lantas menyurutkan kinerja pengawasan atas lalu lintas barang dan penumpang. Petugas tetap melakukan pemeriksaan karena justru biasanya momen libur seperti ini dimanfaatkan oknum-oknum tertentu.