TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, mengatakan saat ini banyak lembaga survei yang tak objektif dan digunakan sebagai alat politik.
Menurut Prabowo, menjelang pemilihan umum semakin banyak lembaga survei yang dinilai tak independen. Namun, masyarakat saat ini dinilai sudah cukup cerdas. "Buktinya kalau ada survei yang tak masuk akal, semua protes," kata Prabowo dalam acara "Deklarasi Komitmen Prabowo dan Gerindra untuk Pembangunan Infrastruktur Desa", Sabtu, 26 Oktober 2013 di kantor Dewan Pengurus Pusat Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan
Menurut Prabowo, lembaga survei memang harus diawasi dan diaudit. Namun saat ini, kata dia, pengawasan tidak langsung sudah dilakukan oleh masyarakat, melainkan secara alamiah. Lembaga survei yang tak kredibel pun akan ketahuan.
Beberapa lembaga survei kerap menempatkan Gubernur DKI Joko Widodo di urutan pertama. Nama Prabowo hanya menjadi urutan kedua atau bahkan masih kalah dengan tokoh lain seperti Megawati. Bahkan, dalam rilis Lembaga Pemilih Indonesia, nama Prabowo tak masuk lima besar. Lembaga survei yang dipimpin Boni Hargens itu menempatkan Megawati pada urutan pertama. Yang lebih mengejutkan, survei itu menempatkan Hary Tanoe di posisi kedua mengalahkan Joko Widodo di posisi ketiga.
Prabowo sendiri enggan menanggapi secara rinci tentang rilis yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga survei. "Seperti yang saya katakan, masyarakat yang menilai. Kalau ada ramalan yang salah, siapa yang mau percaya."
FAIZ NASHRILLAH
Topik Terhangat:
Sultan Mantu| Misteri Bunda Putri| Gatot Tersangka| Suap Akil Mochtar| Dinasti Banten
Berita Terpopuler:
11 Kantor Bisnis Keluarga Ratu Atut
Bunda Putri Ternyata Alumnus IPB?
Analisis Wajah Ratu Atut: Pribadi Berambisi Besar
Prabowo Terakhir Minta Visa AS pada 2004
Prabowo: Hakim Bisa Disogok, Apalagi Wartawan
Siasati Banjir, Ini Dia Padi Apung dari Ciganjeng
Berita terkait
5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra
8 Juni 2022
Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaGerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024
8 Juni 2022
Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRiza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik
8 Juni 2022
Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaTaufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra
7 Juni 2022
Politikus senior Gerindra Muhammad Taufik mengatakan jika harus bergeser, maka akan mencari partai yang nasionalis.
Baca SelengkapnyaGerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan
7 Juni 2022
Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pemecatan M Taufik dari partai barurekomendasi dari Majelis Kehormatan Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaKontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres
2 Juni 2022
Politikus senior Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik akan mundur dari partainya demi bisa mendukung Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaHadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa
2 Juni 2022
Mohamad Taufik dari Partai Gerindra menyatakan penggantiannya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI sebagai hal biasa.
Baca SelengkapnyaSurvei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang
27 Desember 2021
Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.
Baca SelengkapnyaDPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto Siapkan Sikap Politik terhadap Jokowi-Maruf
9 Oktober 2019
Sikap Prabowo Subianto akan disampaikan saat Rakernas Partai Gerindra 17 Oktober 2019.
Baca Selengkapnya