Lima Kiai Sepuh Bahas Rencana NU Tandingan

Reporter

Editor

Selasa, 7 Desember 2004 18:04 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Lima orang kiai sepuh asal Jawa Timur meminta bantuan pengasuh Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta untuk menyelesaikan konflik internal NU, Selasa (7/12). Para kiai itu menyatakan prihatin dengan perkembangan NU. Mereka meminta pengasuh Pondok Pesantren Krapyak menemui Abdurrahman Wahid agar membatalkan rencana mendirikan NU tandingan. Lima kiai sepuh Jatim yang datang antara lain KH Idris Marzuki (Lirboyo), KH MAS Subadar (Pasuruan), KH Manwar Mansyur (Jombang) dan KH Sadid Jauhari (Jember). Sejak Senin malam, mereka telah tiba di Yogyakarta namun sempat istirahat di hotel Bintama Yogyakarta.Pengasuh Ponpes Krapyak Yogyakarta KH Attabik Ali usai pertemuan mengatakan, para kiai sepuh itu menyampaikan kegelisahan mereka atas rencana Wahid mendeklarasikan NU tandingan pertengahan Desember. Para kiai, kata Attabik, meminta agar segala upaya dilakukan untuk meredam perpecahan di kalangan warga nahdliyin.Mungkin saya dipandang sebagai pihak yang netral, tidak mendukung Hasyim Muzadi ataupun Gus Dur. Saya sendiri kaget mestinya saya ditimbali (dipanggil ) kemudian saya yang sowan (berkunjung) ke sana, bukan para kiai itu yang datang ke sini, kata Attabik.Attabik mengungkapkan, begitu mendapat permintaan dari para kiai sepuh, dirinya langsung menelpon KH Sholahudin Wahid, adik Abdurrahman Wahid. Saya sampaikan apa yang menjadi permintaan para kiai itu agar Gus Dur membatalkan rencana itu. Tapi Gus Sholah mengatakan dirinya tidak bisa berbuat apa-apa soal itu, kata Attabik.Menurut Attabik, para kiai sepuh itu juga meminta kepada Hasyim Muzadi bersikap akomodatif dalam penyusunan struktur kepengurusan di PB NU. Hanya saja, kata dia, syarat yang diajukan Gus Dur sangat berat yaitu mengharamkan 10 nama masuk ke struktur PB NU.Mengomentari rencana Gus Dur mendirikan NU tandingan, Attabik Ali menyatakan hal tersebut sangat mungkin. Hanya saja, kata dia, Gus Dur mestinya melakukan intropeksi apa yang akan dicari dengan mendirikan NU tandingan tersebut.Di tempat terpisah, Ketua PWNU DI Yogyakarta, Prof Dr Masoed Mahfud tidak yakin Gus Dur akan benar-benar mendirikan NU tandingan. Perkembangan terakhir, kata Masoed, Gus Dur mengatakan lembaga tersebut hanya untuk rekonsiliasi. Persoalannya saya kira hanyalah soal penafsiran khittah yang berbeda saja. Dan itu, dalam tradisi NU bisa diselesaikan dengan tabayyun dan kemudian islah, kata Masoed. Menurut Masoed, tradisi beda pendapat setelah muktamar ini merupakan hal yang wajar dalam tubuh NU. Dan itu akan selesai tidak sampai setahun. Ia mencontohkan, perbedaan pendapat pasca-muktamar Cipasung. Waktu itukata dia, Abu Hasan yang mendirikan NU tandingan insyaf setelah delapan bulan. Saya kira yang terjadi sekarang juga demikian, nanti akan selesai dalam waktu dekat, kata dia. (syaiful amin)

Berita terkait

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Selengkapnya

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

19 Februari 2023

Lobi Menjelang Vonis Mati Ferdy Sambo

Sebelum vonis dijatuhkan, berbagai lobi dilancarkan untuk meringankan hukuman Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

Indicting Indosurya, Again

13 Februari 2023

Indicting Indosurya, Again

THE West Jakarta District Court acquitted the owner of Indosurya Saving and Loan Cooperative, Henry Surya, despite ...

Baca Selengkapnya

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

8 Februari 2023

Saling Lapor Petinggi KPK karena Formula E

Kengototan KPK mengusut kasus Formula E berdampak pada perpecahan antar-petinggi lembaga itu.

Baca Selengkapnya

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

10 November 2022

Zuhri, Santri Penjual Pecel Lele Lamongan yang Raih Beasiswa S3 di Cina

Ahmad Syaifuddin Zuhri, pria asal Lamongan, Jawa Timur berhasil menuntaskan studi doktoralnya di Cina berkat beasiswa pemerintah Cina.

Baca Selengkapnya

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

19 Oktober 2022

Setelah Heru Budi Sowan PBNU, PWNU DKI: Jangan Segan Komunikasi dengan Tokoh Agama Jakarta

PWNU DKI Jakarta meminta agar Heru Budi Hartono tidak segan berkomunikasi, meminta pendapat dari tokoh ormas dan agama Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

3 Oktober 2022

Kemenag Buka Pendaftaran Bantuan Pesantren Hingga Ormas, Bisa Dapat Hingga Rp 200 Juta

Kemenag memberikan besaran bantuan mulai dari Rp 50-200 juta. Pendaftaran ditutup hingga akhir Oktober. Simak cara dan syaratnya.

Baca Selengkapnya