Kantor Diubek-ubek KPK, Anak Buah Airin Bungkam  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 23 Oktober 2013 13:09 WIB

Airin Rachmi Diany menjawab pertanyaan wartawan ketika meninggalkan Gedung KPK usai menjenguk suaminya di Jakarta, (14/10). Airin menjenguk Tubagus Chaeri Wardana, yang menjadi tersangka dalam perkara suap Akil Mochtar terkait sengketa Pilkada Lebak, Banten. ANTARA/Wahyu Putro

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Dadang M. Epid belum bisa memberi penjelasan terkait pemeriksaan kantor Dinas Kesehatan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Begitu juga ketika ditanya soal dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di instansi tersebut, Dadang tidak mau menjawab. "Mohon maaf, saya belum bisa," katanya saat dihubungi Tempo, Rabu, 23 Oktober 2013.

Dalam pemeriksaan itu, penyidik menyita dokumen di kantor Dinas Kesehatan, Selasa, 22 Oktober 2013. Seperti Dadang, Sekretaris Dinas Kota Tangerang Selatan Ida Lidya juga tidak mengetahui soal pemeriksaan itu. "Ada beberapa berkas yang dibawa penyidik, yakni surat keterangan tujuan pokok dan fungsi dinas kesehatan Tangsel."

Komisi Pemberantasan Korupsi mengisyaratkan bakal memanggil Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany terkait penyelidikan penyimpangan pengadaan alat kesehatan tahun anggaran 2010-2012. "Belum ada permintaan keterangan kepada Airin. Tapi, kalau diperlukan, tentu akan dilakukan," kata juru bicara KPK, Johan Budi, di kantornya.

Menurut Johan, KPK masih berfokus meminta keterangan bawahan Airin, yakni pejabat-pejabat Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. Namun ia enggan mengungkap identitas pejabat itu. Johan menyangkal pengembangan kasus ini berhubungan dengan penyidikan kasus suap sengketa pemilihan Bupati Lebak, Banten, dengan tersangka Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.

Wawan adalah suami Airin Rachmi Diany. Wawan ditetapkan tersangka lantaran diduga menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi (nonaktif) Akil Mochtar Rp 1 miliar. Penyuapan itu diduga berhubungan dengan sengketa pilkada Lebak, Banten, yang bergulir di MK. Wawan, yang juga adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah itu, pun ditahan KPK.

JONIANSYAH




Berita Terpopuler:
Vicky Prasetyo Senang Bisa Meng-Islam-kan Corrien
Wah, Wali Kota Airin Dalam Incaran KPK
Uang Rp 2,7 Miliar Bukti Suap Baru Akil Mochtar
Kasus Pelecehan Seksual di SMP 4 karena Kepolosan
Marzuki Alie: Ada Duit Suap ke Kongres Demokrat













Advertising
Advertising

Terpopuler:
Misteri Gelar Ratu Atut Terpecahkan
Begini Cara Install BBM di Android dan iPhone
Tokoh Banten Bingung dengan Gelar Ratu Atut
Tak Semua Android dan iOs Bisa Gunakan BBM
Rothschild Tuduh Bos Baru Inter Milan Mencuri
Akhirnya, BBM untuk Android Tersedia Hari Ini
Dua Bukti Ini Seret Gatot dalam Kasus Holly
Faisal Basri: Bunda Putri Doyan Durian
BPK: Proyek Masjid Banten Bermasalah
Asal-usul Gelar Ratu dan Tubagus

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

19 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

21 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

1 hari lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya