KPU Diminta Tunda Penetapan Daftar Pemilih  

Reporter

Rabu, 23 Oktober 2013 06:54 WIB

KPU DKI Jakarta mengajak warga untuk cek nama Daftar Pemilih Sementara di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (1/9). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta memundurkan jadwal pengumuman daftar pemilih tetap (DPT) pemilu legislatif 2014 mendatang. Sesuai rencana, pengumuman DPT ini dijadwalkan dilakukan KPU hari ini.

Deputi Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPRR), Masykurudin Hafidz, mengatakan pemunduran diperlukan untuk memastikan keakuratan data pemilih. "KPU harus mengembalikan DPT ke kelurahan/desa sebelum diumumkan," kata dia, Rabu, 23 Oktober 2013.

Menurut Masykurudin, pemunduran pengumuman DPT ini sejalan dengan hasil rapat dengar pendapat antara KPU dan Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat yang berlangsung kemarin malam di Kompleks Parlemen Senayan. Hingga kemarin, KPU mengumumkan jumlah penduduk yang tercatat dalam DPT dan sudah diunggah ke dalam sistem informasi data pemilih (sidalih) sekitar 186 juta pemilih.

Penundaan pengumuman, kata Masykurudin, merupakan kesempatan penting bagi KPU untuk memperbaiki kualitas Pemilu 2014. Namun pengundurannya tak boleh terlalu lama. Selama pengunduran, KPU harus menyerahkan DPT sementara tersebut kepada panitia pendaftaran pemilih (pantarlih) di tingkat kelurahan dan desa untuk diverifikasi ulang. "Pengecekan oleh pantarlih merupakan kunci utama perbaikan DPT," kata dia.

Pantarlih, Masykurudin melanjutkan, harus melakukan pengecekan ulang dan pencocokan data atas hasil kunjungan secara faktual ke setiap rumah di kelurahan dan desa, yang telah dilakukan pada April-Juni lalu. Mereka harus memastikan tak ada lagi nama ganda, pemilih fiktif, dan nama sudah meninggal dalam DPT. "Bila ingin benar-benar mewujudkan data pemilih yang akurat dan bersih, perbaikan data pemilih perlu dimulai dari level yang paling bawah, yaitu kelurahan dan desa," dia menjelaskan

Secara teknis, perbaikan DPT bisa dimulai dengan KPU memberikan data pemilih tetap yang sudah dihasilkan kepada KPU kabupaten/kota untuk diteruskan ke PPK di kecamatan. Di kecamatan, PPK dapat mengundang PPS dan mantan pantarlih untuk berkumpul dan melakukan verifikasi ulang.

Untuk semua proses pengecekan, Masykurudin meminta KPU segera menghitung waktu yang dibutuhkan untuk seluruh proses perbaikan. Pemunduran bisa dua pekan seperti yang ditawarkan Komisi Pemerintahan tadi malam. "Yang harus dihindari adalah, jangan hanya karena desakan dari berbagai pihak, KPU memundurkan waktu tetapi tidak melakukan apa-apa."

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Divonis 4 Bulan Masa Percobaan

38 hari lalu

7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Divonis 4 Bulan Masa Percobaan

Ketujuh PPLN Kuala Lumpur itu terbukti melakukan tindak pidana dengan sengaja memalsukan data dan daftar pemilih.

Baca Selengkapnya

Masduki Eks PPLN Kuala Lumpur Mengaku Tak Tahu Dugaan Parpol Pemenang Terlibat Pemalsuan Data

38 hari lalu

Masduki Eks PPLN Kuala Lumpur Mengaku Tak Tahu Dugaan Parpol Pemenang Terlibat Pemalsuan Data

Masduki eks PPLN Kuala Lumpur mengaku tidak mempunyai bukti dan informasi yang bisa menyatakan adanya keterlibatan parpol pemenang

Baca Selengkapnya

Penasihat Hukum Minta 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur Dibebaskan dari Segala Tuntutan

38 hari lalu

Penasihat Hukum Minta 7 Anggota PPLN Kuala Lumpur Dibebaskan dari Segala Tuntutan

Dalam pleidoinya, 7 anggota nonaktif PPLN Kuala Lumpur minta nama baik mereka direhabilitasi.

Baca Selengkapnya

Kepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur Ungkap Penggantian 1.402 Data Pemilih Tanpa Ada Berita Acara

40 hari lalu

Kepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur Ungkap Penggantian 1.402 Data Pemilih Tanpa Ada Berita Acara

Kepala Sekretariat mengatakan anggota PPLN Kuala Lumpur kerap tak siap dalam menyiapkan agenda penting berhubungan dengan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Jadi Saksi Pemalsuan Data Pemilih, Ketua NasDem Malaysia Pilih Hadiri Sidang Secara Langsung di Jakarta

40 hari lalu

Jadi Saksi Pemalsuan Data Pemilih, Ketua NasDem Malaysia Pilih Hadiri Sidang Secara Langsung di Jakarta

Ketua Partai Nasdem Malaysia memilih hadir secara langsung di sidang agar ia bisa leluasa menjelaskan duduk perkara pemalsuan data pemilih.

Baca Selengkapnya

Sidang Pemalsuan Data Pemilih di Malaysia, Ada 81.523 Data Pemilih Salah Alamat

40 hari lalu

Sidang Pemalsuan Data Pemilih di Malaysia, Ada 81.523 Data Pemilih Salah Alamat

Kepala Sekretariat PPLN Kuala Lumpur menjadi saksi dalam sidang dugaan pemalsuan data pemilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sidang 7 Terdakwa PPLN Kuala Lumpur, Komisioner KPU Betty Epsilon Jadi Saksi

41 hari lalu

Sidang 7 Terdakwa PPLN Kuala Lumpur, Komisioner KPU Betty Epsilon Jadi Saksi

Perwakilan partai politik melobi anggota PPLN Kuala Lumpur, kecuali Masduki yang telah mengundurkan diri, untuk menambah metode Kotak Suara Keliling.

Baca Selengkapnya

Klaim Dakwaan Janggal, Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki: Ada Skenario Menyalahkan Saya

43 hari lalu

Klaim Dakwaan Janggal, Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki: Ada Skenario Menyalahkan Saya

Masduki Khamdan Muchamad menyebut dirinya sudah mundur sebagai PPLN Kuala Lumpur sebelum penetapan DPT Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Pengacara Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki Sebut Dakwaan Jaksa Janggal dan Tak Relevan

43 hari lalu

Pengacara Eks PPLN Kuala Lumpur Masduki Sebut Dakwaan Jaksa Janggal dan Tak Relevan

Pengacara menilai Masduki Khamdan tidak seharusnya terseret perkara pidana pemilu karena sudah mundur dari PPLN Kuala Lumpur sebelum penetapan DPT

Baca Selengkapnya

Pengacara Mantan PPLN Kuala Lumpur Masduki Klaim Tak Ada Hubungan Pemalsuan dengan Penambahan Daftar Pemilih

43 hari lalu

Pengacara Mantan PPLN Kuala Lumpur Masduki Klaim Tak Ada Hubungan Pemalsuan dengan Penambahan Daftar Pemilih

Pengacara PPLN Kuala Lumpur Masduki, Akbar Hidayatullah, merasa heran dengan dakwaan jaksa terhadap kliennya.

Baca Selengkapnya