Warga Jual Sapi untuk Padamkan Kebakaran Hutan  

Reporter

Jumat, 18 Oktober 2013 14:20 WIB

Kebakaran yang menghanguskan 25 hektare areal "lingir sapi" di lereng Gunung Arjuna, Malang, Jawa Timur, Jumat (6/11) pagi. Upaya pemadaman dilakukan oleh warga sekitar kaki gunung dengan petugas dinas kehutanan secara manual. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Pasuruan - Berulangnya kebakaran hutan di Taman Hutan Rakyat (Tahura) R. Soerjo dinilai karena minim perhatian pemerintah. Warga sekitar hutan swadaya mengamankan hutan konservasi itu bahkan dengan menjual ternak sapi dan menggadaikan sepeda motornya.

Hal itu dilakukan oleh Sekretaris Paguyuban Kelompok Tani Tahura, M.H Dardiri. Kepada Tempo, Dardiri mengaku selama sepuluh tahun lebih terlibat mengamankan kawasan Tahura. Ia melakukan berbagai usaha, mulai program reboisasi, menjaga kelestarian hutan, hingga memadamkan kebakaran hutan. "Demi melestarikan hutan konservasi dan hutan lindung," kata M.H. Dardiri yang akrab disapa Jody ini kepada Tempo, Kamis, 17 Oktober 2013.


Sebagai pentolan paguyuban, ia harus terlibat aktif melestarikan hutan. Para petani di delapan desa yang berada di pinggir kawasan Tahura R. Soerjo mengelola lahan hutan secara tumpang sari.

Rumah Jody di Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, menjadi sekretariat serta tempat mengumpulkan warga untuk memadamkan kebakaran hutan. Sejumlah peralatan pemadam kebakaran hutan tersimpan rapi. Sebuah mobil jip juga tersedia untuk mengangkut warga yang membantu memadamkan kebakaran hutan.

Tahun lalu, misalnya, ia harus menjual seekor sapi dan menggadaikan sebuah sepeda motor untuk biaya pemadaman kebakaran hutan. Dari hasil menjual sapi dan menggadaikan sepeda motor terkumpul dana Rp 6,5 juta. Sedangkan kebutuhan logistik dan peralatan pemadaman kebakaran mencapai Rp 14 juta.

Warga berharap pemerintah dan perusahaan swasta terlibat aktif membantu pelestarian Tahura R. Soerjo. "Pemerintah baru mengucurkan dana kalau kebakaran merembet dan membesar," katanya.


Jody menuding perusahaan swasta yang memanfaatkan sumber air dari Tahura R. Soerjo tak peduli. Seperti perusahaan yang mengelola wisata, hotel, serta perusahaan air minum kemasan dan air minum curah yang banyak tersebar di kaki Gunung Arjuna.

EKO WIDIANTO


Terpopuler
Bahas Dinasti Atut, Mengapa ICW Tak Hadir di TVOne
Karni Ilyas: Jawara Boleh Hadir, Tapi Jadi Tamu
Siswa SMA Membuat Alat Pendeteksi Banjir
Dituding SBY Bohong, Luthfi Hasan Cuma Senyum
Andi Mallarangeng Ditahan KPK
Sultan Bakal Gunakan BMW X5 untuk Blusukan



Advertising
Advertising

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

14 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

39 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

42 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

44 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

44 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

44 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

44 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

49 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

56 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya