TEMPO.CO , Jayapura:Pemerintah Provinsi Papua mengklaim akan menggunakan tailing atau pasir sisa (limbah) pertambangan milik PT Freeport Indonesia sebagai bahan dasar pembangunan infrastruktur di wilayah Provinsi Papua. "Salah satu kerjasama yang sudah dibangun, pendirian pabrik semen dari bahan dasar tailing," kata Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe pada Workshop Pemanfaatan Tailing di Hotel Swisbell, Kota Jayapura, Rabu, 16 Oktober 2013.
Menurut Lukas, perjanjian dengan Freeport dalam hal penggunaan tailing sebagai bahan konstruksi dalam pembangunan infrastruktur telah dilakukan pada 2007 dan diperbaharui pada 2011 lalu. "Lokasi pembangunan infrastruktur yang sudah menggunakan tailing, yakni pembangunan jalan di Kabupaten Merauke. Juga pada Jembatan Paumako 3, Timika yang menghubungkan Kota Timika-Pelabuhan Pomako, Kantor Bupati Mimika dan area Bandara Moses Kilangin di Timika, Kabupaten Mimika," katanya.
Beberapa bulan terakhir ini, kata Lukas, sebagai gubernur dirinya bersama Presiden Direktur Freeport, Rozik Boedioro Soetjipto telah melakukan diskusi secara terus menerus. "Saya dengan Pak Rozik telah diskusi, bagaimana kita memanfaatkan ini yang bisa bermanfaat untuk pembangunan infrastruktur di Papua. Kita harap, regulasi ini yang mungkin harus diperbaiki. Sebab berbagai penelitian membuktikan ini (tailing) bisa bermanfaat," kata Lukas menjelaskan.
Material sisa pasir tambang atau tailing milik Freeport sudah pernah digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Papua. Namun dengan dikeluarkannya Undang-Undang 32 Tahun 2009 dan PP 18 Jo 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, ternyata tailing masuk dalam kategori beracun, maka proses ini terhenti. Tapi menurut Freeport berdasarkan penelitian mereka, tailing ternyata tak berbahaya dan bisa dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur.
Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya mengatakan akibat tailing pernah masuk dalam kategori beracun, sehingga penggunaannya pernah dihentikan, maka workshop pemanfaatan tailing ini sangat penting untuk pengelolaan sumber daya alam yang berkaitan dengan tambang mineral dan lain sebagainya, terutama tambang yang menghasilkan tailing yang begitu banyak. "Workshop ini kita mendiskusikan bagaimana penggunaan dari pemanfaatan dari itu," katanya ke wartawan, seusai memberi arahan dalam Workshop tersebut.