Demonstran Mulai Bentrok dengan Petugas

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 11:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Massa pengunjuk rasa menolak kenaikan tarif dasar listrik, bahan bakar minyak (BBM) dan telepon yang berada di depan Istana Negera terlibat bentrok dengan aparat, Kamis (9/1) sekitar 13.30 WIB. Ketegangan yang sudah muncul sejak beberapa jam sebelumnya, tidak bisa dikendalikan lagi. Hal tersebut terjadi ketika tiba-tiba massa yang berada tepat di depan kawat pembatas mulai mendorong-dorong kawat tersebut. Karena kesal, para polisi dari satuan Brimob Polda Metro Jaya yang dilengkapi rotan pemukul dan tameng itu mulai memukuli massa. Hal tersebut dibalas dengan kemarahan massa demonstran. Massa yang terdesak berusaha lari hingga tepat berada di depan Gedung Departemen Perhubungan. Dalam situasi panas tersebut, beberapa orang sibuk menenangkan masa peserta unjuk rasa. Sementara itu, beberapa lainnya sibuk menenangkan polisi. Para pengunjuk rasa lalu mulai menggunakan bambu yang semula dipakai membentangkan spanduk untuk membalas memukul polisi. Sebagian lainnya mengambil batu di sekitar mereka. Dari arah peseta pengunjuk rasa, baru-batu mulai beterbangan ke arah polisi yang berada tepat di depan Istana Negara. Dua oang yang dicurigai intel berpakaian sipil terkena lemparan batu di dahinya dan mengucurkan darah. Ketika berita ini diturunkan, massa sudah sempat tenang kembali. Namun, mereka tetap menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Sementara itu, di dalam lingkungan Istana Paspampres terlihat lima panser untuk berjaga-jaga. Satu kompi Paspampres dengan senjata laras panjang berjaga di bagian dalam pagar Istana. Aktivis Dita Indah Sari, sempat melakukan orasi untuk menenangkan massa. Kepada wartawan, ia menegaskan penyesalan adanya insiden bentrokan. Ia menuntut agar aparat bertanggung jawab atas pecahnya kaca truk pengangkut sound system. Sekitar pukul 14.00 para pengunjuk rasa berangsur-angsur meninggalkan Istana. Mereka dari elemen buruh dan sebagian mahasiswa. Saat ini, massa dari PRD, GPK dan LMND masih melakukan aksi di depan Istana. Pagi sebelumnya, sekitar 300 mahasiswa yang tergabung dalam mahasiswa Muhamadiyah menggelar aksi di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan. Mereka menyerukan penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tarif listrik, telepon dan menolak divestasi Indosat. Selain itu mereka juga meminta Kejaksaan Agung segera mengajukan para penghutang bermasalah ke pengadilan. Para demonstran juga menolak pemberian release & discharge kepada sejumlah pengutang yang terkait dengan perjanjian Komite Kebijakan Sektor Keuangan. Menurat peserta demo, aksi mereka di Kejaksaan Agung ini hanya sekedar mampir. Kami kesini hanya mampir saja, targetnya menolak kenaikan harga BBM, kata Pembantu Ketua Tiga Bidang Kemahasiswaan, Universitas Muhamadyah Jakarta, Darwin R Hamdy. (Istiqomatul Hayati/Deddy Sinaga - Tempo News Room)

Berita terkait

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

23 detik lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 menit lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Instalasi Pengolahan Air Terpadu untuk Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Desa Pambotanjara

3 menit lalu

Kemensos Berikan Instalasi Pengolahan Air Terpadu untuk Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Desa Pambotanjara

Salah satu warga Desa Pambotanjara, dengan langkah pasti, masuk ke area instalasi pengolahan air terpadu, pemberian Kementerian Sosial untuk membantu pemenuhan air bersih masyarakat.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

4 menit lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

4 menit lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

9 menit lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

19 menit lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

20 menit lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

25 menit lalu

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Penyerang Irak U-23 Ali Jasim mendoakan Timnas Indonesia menyusul negaranya, Jepang, dan Uzbekistan, berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

27 menit lalu

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

Kemenpan RB menyiapkan jumlah formasi yang cukup besar bagi kejaksaan agung dan MA untuk formasi rekrutmen CPNS pada tahun ini.

Baca Selengkapnya