TEMPO Interaktif, Boyolali: Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) dapat diterima Pengurus Wilayah (PWNU) seluruh Indonesia dan Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) dari luar negeri. Sebanyak 30 PWNU dan 4 Pengurus Cabang Istimewa memberikan pandangan dan pendapat. Hasilnya 29 PWNU dapat menerima LPJ secara bulat dan penuh tanpa catatan apapun dan lima PWNU menerima LPJ namun disertai sejumlah catatan. Selain diterima, duet KH Sahal Mahfudh dan KH Hasyim Muzadi hampir pasti terpilih kembali menjadi Rais Am dan Ketua Umum Tanfidziyah pada kepengurusan 2004-2009. Sebanyak 26 Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) secara langsung menyebut nama KH Sahal Mahfudz dan KH Hasyim Muzadi untuk dicalonkan kembali memimpin PBNU pada kepengerusan mendatang. Salah satu PWNU yang memberikan sejumlah catatan adalah PWNU Jawa Timur. Diantaranya catatan yang diberikan adalah belum selesainya perbedaan antara KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan KH Hasyim Muzadi. Padahal perbedaan itu, menurut catatan yang dibacakan Ketua PWNU Jatim Ali Mahsan Musa, karena belum selesainya aktualisasi Khittah NU 1926. PWNU Jatim berharap pada di muktamar di Boyolali ini semua masalah itu dapat diselesaikan.Sementara itu, PWNU Jawa Tengah memberi catatan, prorgam-program PBNU belum menyentuh sampai tingkat paling bawah. Jawa Tengah juga memberikan perhatian agar PBNU lebih memfokuskan pada bidang pendidikan yang jauh tertinggal. PWNU Jateng mengharapkan PBNU mendatang dapat mengoptimalkan lembaga yang mampu mengurusi pendidikan secara sunguh-sungguh. Sementara itu, PWNU dari luar Jawa hampir semuanya memberikan cacatan kurang diperhatikannya keberadaan NU di luar Jawa. Akibatnya NU luar Jawa tidak dapat berkembang dengan baik. Di masa mendatang, PBNU diminta lebih memprioritaskan pengembangan NU di luar Jawa gara NU menyebar di seluruh Indonesia.Anas Syahirul/Syaiful Amin - Tempo