Simon Gunawan Tanjaya saat akan memasuki mobil tahanan usai pemeriksaan oleh KPK, Jakarta, (21/8). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Tanjung Pandan - Tertangkapnya Simon Gunawan Tanjaya, Komisaris PT Kernel Oil Ltd Indonesia, karena terlibat kasus suap Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Rudi Rubiandini, membuat geger SMA Negeri 1 Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung.
Kepala SMAN 1 Tanjung Pandan, Sutra Indaini, membenarkan pria kelahiran 16 November 1977 itu adalah alumni sekolah yang dia pimpin. "Dia alumni 1995. Guru-guru di sini tidak begitu hafal dengan dia karena dia bukan siswa berprestasi tinggi," kata Sutra kepada Tempo, September lalu.
Menurut Sutra, pihak sekolah mengetahui kasus ini setelah muncul pemberitaan di berbagai media. "Ada salah satu guru yang menyeletuk bahwa Simon alumni sekolah ini. Saya tidak begitu menanggapi. Setelah ramai pemberitaan, baru diketahui Simon pernah mengenyam pendidikan di sekolah ini," ujarnya.
Nama Simon meroket sejak KPK menangkap tangan Rudi dan pihak swasta, Deviardi alias Ardi, di Jalan Brawijaya VIII Nomor 30, Jakarta Selatan, Selasa malam, 13 Agustus 2013. Dari rumah Rudi, KPK menyita uang senilai US$ 400 ribu dan sepeda motor berkapasitas mesin besar merek BMW.
Dalam pengembangannya, KPK juga menyita uang US$ 90 ribu dan Sin$ 127 ribu. Uang itu diduga pemberian dari Simon. KPK kemudian menangkap Simon di Apartemen Mediterania, Jakarta Barat, sekitar pukul 24.00. Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Rudi dan Ardi diduga sebagai penerima suap dan Simon sebagai pemberi.
Komisi Pemberantasan Korupsi kembali memeriksa Simon terkait dugaan suap di lingkungan SKK Migas. “Yang bersangkutan diperiksa sebagai tersangka,” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nughara, di kantornya, Selasa, 1 Oktober 2013.
