Siarkan Konvensi, TVRI Hilang Pendapatan 400 Juta  

Reporter

Selasa, 1 Oktober 2013 15:53 WIB

Sebelas peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat berfoto bersama usai memperkenalkan diri kepada Para Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) se-Indonesia di Jakarta (15/9). ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Siaran tunda konvensi Partai Demokrat di Televisi Republik Indonesia pada 15 September 2013 lalu masih “memanaskan” manajemen TVRI. Setelah dipanggil Komisi Penyiaran Indonesia karena adanya pelanggaran penyiaran, Direktur Utama TVRI Farhat Syukri akan dipecat oleh Dewan Pengawas pada pekan lalu.

Tiga direktur lainnya—dari seluruhnya enam direktur—sudah mundur. Farhat mengatakan siaran konvensi selama 2 jam 23 menit digratiskan. Demokrat, kata dia, tak membayar sepeser pun untuk siaran tersebut. Demokrat juga membantah adanya kerja sama dengan TVRI.

Padahal, biasanya TVRI menjual waktu siaran--hal yang dilarang oleh Undang-Undang Penyiaran--Rp 150 juta per jam. Hizbut Tahrir Indonesia merupakan salah satu kelompok yang membeli jam siaran di TVRI seharga Rp 150 juta itu. Ketua Dewan Pengawas TVRI Elprisdat M Zen menyebut langkah itu bukan menjual jam siaran, melainkan program kerja sama produksi dengan pihak lain. "Itu juga biasa dilakukan televisi swasta," kata dia saat dihubungi akhir pekan lalu.

Menurut sumber Tempo di TVRI, siaran konvensi dalam bentuk gelondongan itu menyisakan hilangnya potensi pendapatan TVRI dari menjual waktu siaran. Program kerja sama produksi dengan pihak lain biasanya masuk ke TVRI lewat Direktur Pengembangan dan Usaha Erwin Aryanantha. Masalahnya, menurut sumber tersebut, dalam kasus konvensi, tak ada permintaan resmi ke TVRI lewat Direktur Pengembangan dan Usaha untuk kerja sama memproduksi siaran konvensi. “Siaran konvensi itu yang membawa Farhat dan dia yang memaksakan ke redaksi,” kata sumber tersebut. (Baca: Dirut TVRI Paksa Redaksi Siarkan Konvensi Demokrat)

Karena siaran konvensi itu gratis, tidak ada uang masuk ke kas TVRI setelah menyiarkan konvensi. Padahal, kalau saja membayar, TVRI bisa dapat pemasukan sekitar Rp 400 juta. Jumlah itu dihitung dari biaya produksi 2 jam 23 menit sekitar Rp 150 juta dan biaya air time Rp 250 juta.

Padahal, pada jam yang sama, TVRI sudah punya jadwal menayangkan secara langsung acara tinju Rock and Round. Acara tinju masuk daftar lima terbaik dari 20 acara TVRI. Hasilnya, acara dan iklan tinju hilang dan siaran konvensi tak dapat duit. “Ini namanya potensi pendapatan hilang berkali-kali,” kata sumber lainnya. Tahun ini TVRI memperoleh anggaran Rp 864 miliar dari APBN dan masih diizinkan mencari iklan.

Erwin tak mau menanggapi saat dikonfirmasi. "Tak ada komentar," kata dia saat dihubungi Tempo. Sedangkan Farhat belum bisa dimintai konfirmasi hingga berita ini ditulis. Farhat saat ditemui di kantor TVRI, Selasa lalu, enggan berkomentar. Ia hanya mengatakan, “Mas, saya berhak tidak menjawab pertanyaan.”

NURHASIM


Topik Terhangat
Edsus Lekra | Senjata Penembak Polisi | Mobil Murah | Info Haji | Kontroversi Ruhut Sitompul




Berita Terpopuler
Ini Sebab Agus Yudhoyono Telat Lari Maraton
Soal Lurah Susan, Gamawan Merasa Dipelintir
Sehari, Agus Yudhoyono Maraton Dua Kali
Soal Lurah Susan, Gamawan Kini Bungkam

Berita terkait

Masa Jabatan Anggota Dewan Pengawas TVRI Diperpanjang 3 Bulan

10 Juni 2022

Masa Jabatan Anggota Dewan Pengawas TVRI Diperpanjang 3 Bulan

Perpanjangan masa jabatan Dewan TVRI dilakukan karena proses seleksi calon anggota Dewas LPP TVRI periode 2022-2027 belum rampung.

Baca Selengkapnya

Pakar UNRI Beri Tips Agar TVRI Diminati Masyarakat

24 Agustus 2021

Pakar UNRI Beri Tips Agar TVRI Diminati Masyarakat

TVRI sebenarnya sudah melakukan mediamorfosis dan konvergensi media untuk mempertahankan eksistensinya namun hal itu dirasa belum cukup

Baca Selengkapnya

HUT ke-59, Ini Sejarah Singkat Berdirinya TVRI

24 Agustus 2021

HUT ke-59, Ini Sejarah Singkat Berdirinya TVRI

Hari ini, 24 Agustus 2021, Televisi Republik Indonesia (TVRI) berulang tahun yang ke-59 sejak didirikan pada 1962

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Dirut TVRI Dibuka, Ada 11 Syarat

4 Februari 2020

Pendaftaran Dirut TVRI Dibuka, Ada 11 Syarat

Pendaftaran Direktur Utama atau Dirut Pengganti Antarwaktu (PAW 2020-2022) di Lembaga Penyiaran Publik TVRI resmi dibuka.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Dirut Baru TVRI Resmi Dibuka

3 Februari 2020

Pendaftaran Dirut Baru TVRI Resmi Dibuka

Pendaftaran Direktur Utama atau Dirut Pengganti Antarwaktu (PAW) di Lembaga Penyiaran Publik TVRI resmi dibuka

Baca Selengkapnya

Resmi Minta Direksi Cari Pengganti Helmy Yahya, Ini Kata Dewas

31 Januari 2020

Resmi Minta Direksi Cari Pengganti Helmy Yahya, Ini Kata Dewas

Dewan Pengawas TVRI telah resmi meminta Dewan Direksi mencari pengganti Helmy Yahya.

Baca Selengkapnya

Helmy Yahya Pernah Dilarang Kakaknya Jadi Direktur Utama TVRI

28 Januari 2020

Helmy Yahya Pernah Dilarang Kakaknya Jadi Direktur Utama TVRI

Pembawa acara kondang, Helmy Yahya, menceritakan kisahnya sebelum menempati posisi direktur utama di Televisi Republik Indonesia alias TVRI.

Baca Selengkapnya

Kisruh TVRI, Komisi I DPR Panggil Helmy Yahya Siang Ini

28 Januari 2020

Kisruh TVRI, Komisi I DPR Panggil Helmy Yahya Siang Ini

Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat menjadwalkan rapat dengar dengan bekas Direktur Utama Televisi Republik Indonesia alias TVRI, Helmy Yahya

Baca Selengkapnya

Helmy Yahya Dijuluki Raja Kuis Indonesia, Ini Karyanya

17 Januari 2020

Helmy Yahya Dijuluki Raja Kuis Indonesia, Ini Karyanya

Helmy Yahya diberhentikan dari jabatan Direktur Utama TVRI oleh dewan pengawas penyiaran publik Intip berbagai

Baca Selengkapnya

Koreksi BPK, Dewas: Bukan Helmy Yahya yang Selesaikan PP PNPB

16 Desember 2019

Koreksi BPK, Dewas: Bukan Helmy Yahya yang Selesaikan PP PNPB

Dewan Pengawas TVRI mengoreksi cuitan anggota BPK Achsanul Qosasi ihwal prestasi Helmy Yahya.

Baca Selengkapnya