Ini Senapan Paling Laris di Cipacing  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 28 September 2013 06:24 WIB

Pekerja membawa senapan angin yang telah selesai dibuat di rumah produksi senapan angin, Cipacing, Sumedang, Jawa Barat. (27/8). TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Sumedang - Dari beragam jenis senapan angin yang diproduksi di Cipacing, Sumedang, jenis senapan pompa ialah yang paling laris. Menurut Ketua Koperasi Bina Karya, Idih Sunaedi, 70 tahun, senapan angin jenis pompa laris karena harganya yang murah.

"Pompa berfungsi untuk memampatkan udara lalu melepaskannya dan melontarkan proyektil," kata Idih, ketika ditemui di koperasinya, Jalan Cikeruh, Sumedang, Jumat, 27 September 2013.

Senapan angin tipe pompa, lanjut Idih, dibagi menjadi dua jenis berdasarkan cara pelepasan anginnya, knock open valve dan dumping system. Cara kerja sistem knock open valve mirip dengan senjata api. Di bagian dalam senapan, terdapat pemukul seperti palu untuk melontarkan proyektil, sementara bagian luarnya menggunakan pelatuk.

Adapun dumping system berkerja dengan menggunakan klep yang dapat terbuka penuh saat pelatuk terpicu. Idih mencontohkan, beberapa senapan angin yang menggunakan sistem knock open valve yaitu senapan angin dengan tipe Benyamin Sheridan, Titan, Falcon, Kalong, dan Kuda. Sementara untuk dumping system, jenis senapan angin yang sering digunakan yaitu jenis Sharp Dragon, Innova, Ace, dan Shapto. "Harga senapan angin tipe pompa berada di kisaran Rp 160-165 ribu," katanya.

Adapun tipe lainnya yang menjadi barang laris bagi pengrajin dan pengusaha senapan angin, adalah tipe per/pegas. "Per atau pegas berguna untuk memompa udara yang nantinya berfungsi sebagai pendorong proyektil," ujarnya.

Untuk yang bertipe pegas, kata Idih, senapan angin dibagi ke dalam tiga jenis yaitu, tipe under lever, side lever, dan senapan patah laras. Pembagian tipe itu, lanjutnya, dibagi berdasarkan cara kerja penekanan pada pegas sehingga senapan dalam keadaan terkokang dan siap tembak.

Senapan angin tipe per/pegas dapat dibeli dengan harga Rp 300 - 325 ribu. Senapan angin tersebut menjadi ciri khas senapan Cipacing sebab sudah diperjualbelikan sejak puluhan tahun yang lalu.

Adapun yang termahal yaitu senapan angin dengan tipe PCP. Meski harganya mahal, senapan angin jenis PCP memiliki tekanan udara yang besar, mencapai 2.000 sampai 3000 psi. Kata Idih, besar tekanan udara tersebut dapat melontarkan proyektil dengan kecepatan 1.000 fps.

"Cara kerjanya, pengguna harus melakukan pompa 100-500 kali untuk menembakan pellet sebanyak 10 kali, tergantung dengan kekuatan per pemukul," ujarnya. Karena harganya yang mahal, jenis PCP sedikit peminat. Harga senapan angin jenis itu mencapai Rp 1- 5 juta.

Namun akibat maraknya penggerebekan kepolisian terhadap beberapa perakit senjata api Cipacing, Sumedang, penjualan senapan angin Cipacing melorot hingga 70 persen. Dalam sebulan biasanya para pengrajin dapat menjual 50-60 pucuk senapan angin. Kini, per bulan, mereka hanya bisa menjual 6-7 pucuk senapan angin.

PERSIANA GALIH

Berita Terpopuler
Inilah Kasus Besar yang Ditangani Mun'im Idris
Mun'im Idris Dikenal Dermawan
Otobiografi Mun'im: Sepotong Jasad, Seribu Cerita
Ini Profil Lengkap 10 Calon Dirjen Pemasyarakatan
Mun'im Idris Meninggal Akibat Kanker Pankreas

Berita terkait

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

4 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

4 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

6 hari lalu

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam Mobil Alphard di sebuah rumah Mampang. Polisi sebut sebagai bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

6 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

Keluarga disebut telah melihat kondisi jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi di RS Polri Kramat Jati. Polisi menyebut Ridhal tewas bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

8 hari lalu

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

22 hari lalu

Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

Keluarga narapidana dapat mengunjungi di rutan atau lapas dengan berbagai ketentuan dan syarat. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain Tembak Mati 2 KKB Mimika, Satgas Operasi Damai Cartenz Sita Senjata Api

29 hari lalu

Selain Tembak Mati 2 KKB Mimika, Satgas Operasi Damai Cartenz Sita Senjata Api

"Tim juga berhasil mengamankan barang bukti berupa senjata api laras pendek jenis sig sauer," kata Satgas Operasi Damai Cartenz.

Baca Selengkapnya

Saat Hakim Memvonis Dito Mahendra 7 Bulan Penjara Tapi Memintanya Segera Dibebaskan dari Tahanan

29 hari lalu

Saat Hakim Memvonis Dito Mahendra 7 Bulan Penjara Tapi Memintanya Segera Dibebaskan dari Tahanan

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Dito Mahendra 7 bulan penjara dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal.

Baca Selengkapnya

Dito Mahendra Divonis 7 Bulan Penjara, Hakim: Terdakwa Menyimpan Senjata Api dan Amunisi dengan Benar

29 hari lalu

Dito Mahendra Divonis 7 Bulan Penjara, Hakim: Terdakwa Menyimpan Senjata Api dan Amunisi dengan Benar

Dito Mahendra divonis 7 bulan penjara karena kepemilikan senjata api tanpa izin, tapi dia disebut menyimpan senjata dan amunisi dengan benar.

Baca Selengkapnya

Divonis 7 Bulan Penjara, Dito Mahendra Disebut Tetap Akan Mempertahankan Koleksi Senjata Apinya

29 hari lalu

Divonis 7 Bulan Penjara, Dito Mahendra Disebut Tetap Akan Mempertahankan Koleksi Senjata Apinya

Dito Mahendra divonis tujuh bulan penjara atas kepemilikan senjata api. Namun ia bebas karena masa penahanannya genap 7 bulan saat vonis dibacakan.

Baca Selengkapnya