315 Ribu Warga Bangkalan Belum Rekam Data E-KTP

Reporter

Kamis, 26 September 2013 02:55 WIB

Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Bangkalan--Sebanyak 315 ribu warga di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, hingga kini belum melakukan rekam data kartu penduduk elektronik. Kepala Bidang Kependudukan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bangkalan Sayuti mengatakan, sebagian besar warga di 18 kecamatan yang belum rekam data e-KTP tersebut tinggal di dusun terpencil atau sedang merantau. "Baru terealisasi 507 ribu jiwa dari 822 ribu yang wajib punya elektronik KTP," kata Sayuti, Rabu 25 September 2013.

Namun dari 507 ribu warga yang sudah terekam data KTP elektronik, ada 25 ribu kartu yang belum dicetak oleh Kementrian Dalam Negeri. "Informasinya lagi, dari 482 ribu kartu yang sudah dicetak, ada 334 keping yang rusak cetakannya," ujar Sayuti.

Agar proses rekam data ektp di Bangkalan selesai sebelum januari 2014, Sayuti gencar melakukan jemput bola khusus untuk warga yang tinggal di desa-desa terpencil atau yang sulit dijangkau kendaraan. "Meski sudah jemput bola, sangat minim yang mau direkam ke e-KTP," katanya.

Sayuti menambahkan, selain ke desa-desa, jemput bola juga dilakukan ke sekolah-sekolah menengah tingkat atas di Bangkalan. "Kami juga rekam data e-KTP siswa yang berusia 17 tahun ke atas," kata dia. Program e-KTP di sekolah ini, kata dia, mentargetkan 7.000 siswa terekam kartu penduduk eletronik dari 19 SMA se-Kabupaten Bangkalan.

MUSTHOFA BISRI

Berita terkait

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

3 menit lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

10 menit lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

19 menit lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

20 menit lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

34 menit lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

39 menit lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

44 menit lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

54 menit lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

57 menit lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

1 jam lalu

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

P2G menerima sejumlah laporan dari guru honorer yang dipecat sekolah setelah kedatangan guru PPPK.

Baca Selengkapnya