TEMPO.CO, Jakarta- Anggota Komisi Bidang Komunikasi Dewan Perwakilan Rakyat, Tjahjo Kumolo, mengapresiasi perombakan jajaran direksi di lembaga penyiaran publik, Televisi Republik Indonesia. Namun, kata Tjahjo, perombakan harusnya tak hanya pada jajaran direksi, tetapi juga Dewan Pengawas.
"Adanya pelanggaran di TVRI juga menunjukkan bahwa Dewan Pengawas-nya juga lemah," kata Tjahjo ketika ditemui di kompleks parlemen Senayan, Rabu, 25 September 2013. Politikus PDI Perjuangan ini berharap TVRI ditata ulang karena lembaga ini juga menghabiskan APBN Rp 864 miliar.
Untuk stasiun televisi swasta, kata Tjahjo, anggarannya perlu diaudit oleh Komisi Penyiaran Indonesia, mulai dari pendapatan melalui iklan dan acara lain. Dia beralasan masyarakat bisa mengetahui pendapatan yang diperoleh televisi dari tokoh atau kelompok tertentu, apalagi menjelang Pemilihan Umum 2014. "Pokoknya harus transparan," kata Tjahjo. Dia mengatakan Komisi Penyiaran Indonesia, Komisi Pemilihan Umum, dan Badan Pengawas Pemilu perlu duduk bersama untuk membicarakan ini.
Direktur Utama TVRI Farhat Syukri dan tiga direktur lainnya terancam dicopot dari jabatan mereka. Senin kemarin, Dewan Pengawas TVRI memanggil Farhat untuk diberi tahu secara tertulis ihwal rencana pemecatan itu di lantai 4 Gedung Penunjang Operasional TVRI. Hadir dalam pertemuan tersebut lima anggota Dewan Pengawas dan Farhat. Sebelumnya, TVRI menjual blocking time kepada siapa saja yang berminat dengan imbalan Rp 150 juta per jam.
SUNDARI
Terpopuler
Pengakuan Perwira Polisi Penerima Dana Labora
Ruhut Gagal Dilantik sebagai Ketua Komisi Hukum
Serangan pada Ruhut, dari Badut Sampai Kumpul Kebo
Ngebut, Mahasiswa Pengemudi Porsche Kena Tilang
Berita terkait
Hari Televisi Sedunia, Serba-serbi dalam Sejarah Pertelevisian
21 November 2022
Penetapan Hari Televisi Sedunia juga menjadi momentum ketika para pemimpin PBB menyadari peran televisi dalam memfokuskan perhatian publi
Baca SelengkapnyaMasa Jabatan Anggota Dewan Pengawas TVRI Diperpanjang 3 Bulan
10 Juni 2022
Perpanjangan masa jabatan Dewan TVRI dilakukan karena proses seleksi calon anggota Dewas LPP TVRI periode 2022-2027 belum rampung.
Baca SelengkapnyaPakar UNRI Beri Tips Agar TVRI Diminati Masyarakat
24 Agustus 2021
TVRI sebenarnya sudah melakukan mediamorfosis dan konvergensi media untuk mempertahankan eksistensinya namun hal itu dirasa belum cukup
Baca SelengkapnyaHUT ke-59, Ini Sejarah Singkat Berdirinya TVRI
24 Agustus 2021
Hari ini, 24 Agustus 2021, Televisi Republik Indonesia (TVRI) berulang tahun yang ke-59 sejak didirikan pada 1962
Baca SelengkapnyaPendaftaran Dirut TVRI Dibuka, Ada 11 Syarat
4 Februari 2020
Pendaftaran Direktur Utama atau Dirut Pengganti Antarwaktu (PAW 2020-2022) di Lembaga Penyiaran Publik TVRI resmi dibuka.
Baca SelengkapnyaPendaftaran Dirut Baru TVRI Resmi Dibuka
3 Februari 2020
Pendaftaran Direktur Utama atau Dirut Pengganti Antarwaktu (PAW) di Lembaga Penyiaran Publik TVRI resmi dibuka
Baca SelengkapnyaResmi Minta Direksi Cari Pengganti Helmy Yahya, Ini Kata Dewas
31 Januari 2020
Dewan Pengawas TVRI telah resmi meminta Dewan Direksi mencari pengganti Helmy Yahya.
Baca SelengkapnyaHelmy Yahya Pernah Dilarang Kakaknya Jadi Direktur Utama TVRI
28 Januari 2020
Pembawa acara kondang, Helmy Yahya, menceritakan kisahnya sebelum menempati posisi direktur utama di Televisi Republik Indonesia alias TVRI.
Baca SelengkapnyaKisruh TVRI, Komisi I DPR Panggil Helmy Yahya Siang Ini
28 Januari 2020
Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat menjadwalkan rapat dengar dengan bekas Direktur Utama Televisi Republik Indonesia alias TVRI, Helmy Yahya
Baca SelengkapnyaHelmy Yahya Dijuluki Raja Kuis Indonesia, Ini Karyanya
17 Januari 2020
Helmy Yahya diberhentikan dari jabatan Direktur Utama TVRI oleh dewan pengawas penyiaran publik Intip berbagai
Baca Selengkapnya