Ini Alasan Gita Wirjawan Jadi Model Iklan Kemendag

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 24 September 2013 06:48 WIB

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan saat menjalani sesi wawancara jelang konvensi Partai Demokrat di Wisma Kodel, Jakarta (28/08). Selain Gita ada beberapa tokoh lain yang direncanakan akan mengikuti sesi wawancara dengang Komite Konvensi pada hari ini. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO , Jakarta:Kementerian Perdagangan membantah tuduhan yang menyebut iklan layanan masyarakatnya digunakan untuk mempromosikan Sang Menteri, Gita Wirjawan. "Rencana kegiatan publikasi untuk tahun 2013 pun telah disusun jauh sebelum Mendag memutuskan untuk turut berpartisipasi dalam Konvensi Capres Partai Demokrat," kata Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Arlinda Imbangjaya melalui siaran persnya, Senin 23 September 2013.

Sayangnya, Arlinda tak berkomentar saat ditanya soal anggaran yang dihabiskan tahun ini untuk iklan kementeriannya.

Kegiatan publikasi Kementerian Perdagangan, kata Arlinda, telah dilakukan sejak lama dan merupakan kegiatan rutin Kementerian. Soal penayangan materi publikasi yang memuat figur Gita mulai bulan Juni 2013, menurutnya itu disebabkan proses administrasi yang tidak memungkinkan penayangan pada awal tahun.

Arlinda menyatakan, kegiatan publikasi yang dilakukan Kementerian Perdagangan telah dilakukan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, yaitu: Promosi Produk Dalam Negeri.

Sebelum memproduksi materi iklan, kata Arlinda, timnya telah berdiskusi untuk mengetahui materi iklan seperti apa yang dapat mempengaruhi publik agar mereka tergerak menggunakan produk buatan dalam negeri. Hasilnya menunjukkan bahwa iklan/publikasi akan lebih efektif jika menggunakan sosok tokoh yang cukup dikenal masyarakat dan kesehariannya menggunakan produk buatan dalam negeri. "Kami merasa sosok Mendag (Gita Wirjawan) sangat memenuhi kriteria tersebut," ujarnya.

Disamping itu, pemilihan Gita sebagai "model" juga mempertimbangkan bahwa menggunakan tokoh populer lainnya akan menimbulkan biaya lain yang cukup besar. "Namun tentunya untuk hasil yang lebih optimal dan memberikan dampak positif kepada masyarakat luas, kami akan melakukan evaluasi materi kampanye secara periodik," katanya.

Sebelumnya, Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti melaporkan dugaan pelanggaran Gita Wirjawan ke Sekretaris Komite Konvensi Partai Demokrat, Suaidi Marasabessy. Menurut Ray, iklan Gita semakin marak terlihat di baliho, koran, dan televisi dengan berbagai bentuk setelah Menteri itu resmi menjadi peserta konvensi. Iklan-iklan berlabel Kementerian Perdagangan tersebut diduga sebagai materi kampanye peserta konvensi.

PINGIT ARIA
Berita Terpopuler:
BlackBerry Tarik Aplikasi BBM di Android
Teriakan Jebret Iringi Kemenangan Timnas U-19
Valentino Simanjuntak, Si Jebret Ow Ow Ow
Labora Sitorus: Saya Mau 'Dibunuh' Atasan
Indonesia Juara, Penonton di Stadion Menangis

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

1 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

7 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

7 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

7 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

9 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

9 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

13 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

15 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya