KPK Telisik Aliran Dana Labora ke Petinggi Polisi
Editor
Agung Sedayu
Senin, 23 September 2013 16:13 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas mengatakan, laporan Ajun Inspektur Satu Labora Sitorus ke kantornya sudah diproses oleh penyidik. Laporan itu menyebutkan bahwa terdapat aliran dana Labora ke beberapa pimpinan kepolisian. "Laporan sudah masuk ke kantor, sekarang masih didalami," ujar Busyro seusai menjadi pembicara diskusi bertema "Bangkit! Lawan Korupsi!" di Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, pada Senin, 23 September 2013.
Menurut Busyro, KPK tidak akan mundur meskipun hasil pendalaman itu mengarah kepada polisi berpangkat jenderal. Terhadap perkara ini, kata Busyro, KPK mengapresiasi pernyataan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Oegroseno yang mempersilakan penyidik lembaga antirasuah itu memproses nama-nama di internal organisasi kepolisian yang terindikasi menerima aliran dana Labora. "Statemen Pak Wakapolri jujur dan positif," ujar Busyro.
Dalam laporannya, Labora, bekas bintara polisi di Kepolisian Resor Raja Ampat, memaparkan aliran dana ke sejumlah atasannya. Dalam catatan yang diperoleh Tempo, disebutkan bahwa Kapolda Papua menerima empat kali aliran dana pada 2012, yakni Januari sebesar Rp 629 juta, Juni Rp 225 juta, Agustus Rp 300 juta, September Rp 150 juta, dan Februari 2013 Rp 200 juta.
Sedangkan Kapolres Sorong selama 2012 menerima delapan kali aliran dana, yakni Januari sebesar Rp 150 juta, Maret Rp 150 juta, April Rp 150 juta, Juni Rp 150 juta, Agustus Rp 150 juta, September Rp 150 juta, November Rp 150 juta, dan Desember Rp 200 juta. Kapolda Papua Inspektur Jenderal Tito Karnavian membantah pernah menerima aliran dana Labora.
Aliran duit haram tersebut terungkap setelah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencium adanya kejanggalan dalam transaksi di sejumlah rekening milik Labora sepanjang 2007-2012. Selama periode tersebut, total transaksi mencapai Rp 1,5 triliun. Dalam transaksi-transaksi mencurigakan ini, PPATK antara lain menemukan adanya aliran dana ke sejumlah petinggi Kepolisian.
KUKUH S WIBOWO
Berita populer:
BlackBerry Tarik Aplikasi BBM di Android
Teriakan Jebret Iringi Kemenangan Timnas U-19
Labora Sitorus: Saya Mau 'Dibunuh' Atasan
Ini 7 Korban Kecelakaan Maut Senayan