Mahasiswa Indonesia di Timur Tengah Diwaspadai

Reporter

Jumat, 20 September 2013 05:42 WIB

Ilustrasi Islam versus teroris

TEMPO.CO, Jakarta--Badan Nasional Penanggulangan Teroris menyatakan salah satu perhatian pencegahan terorisme adalah warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri. Lebih spesifik, mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan.

Menurut Deputi Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayor Jenderal Agus Surya Bhakti mahasiswa rentan dipengaruhi paham radikal. "Terutama mahasiswa yang belajar di wilayah Timur Tengah, basisnya teroris internasional," kata dia kepada wartawan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis, 19 September 2013.

Sebagai bukti, BNPT pernah beberapa kali bertemu dengan mahasiwa yang bersekolah di Arab Saudi dan Dubai. Dalam pertemuan itu, beberapa mahasiswa menceritakan pergaulan WNI yang cukup dekat dengan paham radikal.

Dengan alasan itu, BNPT hendak menjalin kerjasama dengan Kementerian Luar Negeri untuk mencegah masuknya paham radikal melalui mahasiwa luar negeri. Sebagai contoh, BNPT ingin berbicara secara mendalam dengan setiap mahasiswa yang hendak pulang ke Tanah Air. Namun Agus mengaku kedua lembaga masih dalam tahap melakukan komunikasi.

"Intinya semua harus waspadai dengan ancaman ajaran terorisme dari luar negeri, bukan cuma dalam negeri saja."

INDRA WIJAYA

Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Mobil Murah | Miss World

Berita populer:

Aneh, Otak Manusia Ini Sangat Mulus

Sebelum Ditangkap, Vanny Sempat Ingin Bunuh Diri

Ketika Kontestan Miss World Tak Berbahasa Inggris

Minggu Ini BBM bisa di Android dan iPhone

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya