Bos TVRI Rancang Siaran Konvensi di Hotel Sultan  

Reporter

Kamis, 19 September 2013 14:53 WIB

Ketua Harian Dewan Pembina Partai Demokrat EE. Mangindaan (kelima kiri), Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan (keenam kiri), dan Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro (ketujuh kiri) berfoto bersama dengan sebelas peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat usai perkenalan kepada para Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) se-Indonesia di Jakarta, Minggu (15/9). ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Televisi Republik Indonesia, Farhat Syukri, mengakui anggota direksi TVRI menggelar rapat di restoran Hotel Sultan pada Ahad siang sampai sore, 15 September 2013. Rapat itu berlangsung beberapa jam sebelum acara visi dan misi 11 peserta konvensi Demokrat digelar di Hotel Grand Sahid, Jakarta, pada pukul 19.30 WIB.

Farhat mengklaim rapat yang ia inisiasi itu tak membahas rencana siaran langsung konvensi Demokrat. Dia juga membantah jika dikatakan rapat itu akhirnya memutuskan siaran tunda acara konvensi Demokrat. ”Itu rapat biasa, bukan rapat khusus,” ujar dia.

Namun sumber Tempo mengatakan, rapat itu tidak biasa karena digelar di luar kantor dan dilakukan pada hari libur. Rapat di restoran hotel yang berlokasi di Jakarta Selatan itu dihadiri enam anggota direksi TVRI, termasuk Farhat

Sumber yang mengetahui rapat itu menuturkan, Farhat memaksa Direktur Program dan Berita TVRI Irwan Hendarmin menayangkan secara langsung acara konvensi Demokrat. Tapi, kata sumber itu, Irwan menolaknya. Alasannya, tak ingin dianggap melanggar sejumlah aturan, seperti penyiaran, kampanye, dan independensi TVRI sebagai lembaga penyiaran publik.

Rapat berlangsung alot, bahkan Irwan sempat berujar, kalau tetap disiarkan, ia tak mau bertanggung jawab. Farhat tak kalah ngotot. Dia menekan Irwan dan peserta rapat, bahkan mengklaim bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin menonton acara konvensi lewat TVRI. (Baca: Tayangkan Konvensi Demokrat, TVRI Dinilai Partisan)

Karena tak ada kesepakatan, Farhat mengambil alih tanggung jawab Irwan. Setelah berdebat tiga jam, keputusan diambil, yakni bukan siaran langsung, melainkan siaran tunda selama 2 jam 23 menit pada pukul 22.02-00.25, dengan menggusur siaran pertandingan tinju.

Gara-gara siaran itu dan pengaduan dari Koalisi Masyarakat Peduli Netralitas Media, Komisi Penyiaran Indonesia memeriksa Farhat dan Irwan kemarin. Ihwal permintaan pihak istana untuk menayangkan acara konvensi Demokrat, Farhat membantahnya. ”Apa hebatnya saya diperintah-perintah begitu? Itu kan keputusan bersama,” ujar dia setelah diperiksa. Dia menolak berkomentar banyak dengan alasan terburu-buru ke bandara menghadiri acara di Banjarmasin.

Adapun Irwan, saat dimintai konfirmasi, tak mau berkomentar. Dia meminta hal itu ditanyakan ke Ussy Karundeng, selaku juru bicara TVRI. Namun Ussy saat dihubungi juga menolak berkomentar, malah meminta menanyakan langsung ke Farhat.


Ketua Harian Partai Demokrat Syariefuddin Hasan mengatakan, partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono itu tak pernah meminta acara konvensi calon presiden ditayangkan TVRI. ”Tak ada instruksi apa pun.”

Direktur Remotivi, lembaga pemantau siaran TV, Roy Thaniago, meminta KPI menindak tegas TVRI. Soalnya, pegiat pemantau siaran televisi ini menilai tayangan TVRI sarat intervensi, melanggar etika, dan menyalahi aturan kampanye. ”KPI harus berani menindak karena faktanya sudah jelas,” kata Roy, kemarin. ”Rapat redaksi harus steril dari kepentingan apa pun.”


NURHASIM | TRI SUHARMAN | ANANDA BADUDU | SUKMA


Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani |Penembakan Polisi| Miss World| Misteri Sisca Yofie| Info Haji

Berita Terpopuler:

Enam Jenis Ikan yang Sebaiknya Dihindari
Rusak Pengadilan, Ketua Pemuda Pancasila Ditangkap
SBY: Di Dunia, Hanya Indonesia Izinnya Berbelit
Pengusaha Minta Jokowi Tak Stop Mal di Jakarta
M.S. Hidayat: Saya Penyebab Kemacetan Jakarta

Advertising
Advertising

Berita terkait

Masa Jabatan Anggota Dewan Pengawas TVRI Diperpanjang 3 Bulan

10 Juni 2022

Masa Jabatan Anggota Dewan Pengawas TVRI Diperpanjang 3 Bulan

Perpanjangan masa jabatan Dewan TVRI dilakukan karena proses seleksi calon anggota Dewas LPP TVRI periode 2022-2027 belum rampung.

Baca Selengkapnya

Pakar UNRI Beri Tips Agar TVRI Diminati Masyarakat

24 Agustus 2021

Pakar UNRI Beri Tips Agar TVRI Diminati Masyarakat

TVRI sebenarnya sudah melakukan mediamorfosis dan konvergensi media untuk mempertahankan eksistensinya namun hal itu dirasa belum cukup

Baca Selengkapnya

HUT ke-59, Ini Sejarah Singkat Berdirinya TVRI

24 Agustus 2021

HUT ke-59, Ini Sejarah Singkat Berdirinya TVRI

Hari ini, 24 Agustus 2021, Televisi Republik Indonesia (TVRI) berulang tahun yang ke-59 sejak didirikan pada 1962

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Dirut TVRI Dibuka, Ada 11 Syarat

4 Februari 2020

Pendaftaran Dirut TVRI Dibuka, Ada 11 Syarat

Pendaftaran Direktur Utama atau Dirut Pengganti Antarwaktu (PAW 2020-2022) di Lembaga Penyiaran Publik TVRI resmi dibuka.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Dirut Baru TVRI Resmi Dibuka

3 Februari 2020

Pendaftaran Dirut Baru TVRI Resmi Dibuka

Pendaftaran Direktur Utama atau Dirut Pengganti Antarwaktu (PAW) di Lembaga Penyiaran Publik TVRI resmi dibuka

Baca Selengkapnya

Resmi Minta Direksi Cari Pengganti Helmy Yahya, Ini Kata Dewas

31 Januari 2020

Resmi Minta Direksi Cari Pengganti Helmy Yahya, Ini Kata Dewas

Dewan Pengawas TVRI telah resmi meminta Dewan Direksi mencari pengganti Helmy Yahya.

Baca Selengkapnya

Helmy Yahya Pernah Dilarang Kakaknya Jadi Direktur Utama TVRI

28 Januari 2020

Helmy Yahya Pernah Dilarang Kakaknya Jadi Direktur Utama TVRI

Pembawa acara kondang, Helmy Yahya, menceritakan kisahnya sebelum menempati posisi direktur utama di Televisi Republik Indonesia alias TVRI.

Baca Selengkapnya

Kisruh TVRI, Komisi I DPR Panggil Helmy Yahya Siang Ini

28 Januari 2020

Kisruh TVRI, Komisi I DPR Panggil Helmy Yahya Siang Ini

Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat menjadwalkan rapat dengar dengan bekas Direktur Utama Televisi Republik Indonesia alias TVRI, Helmy Yahya

Baca Selengkapnya

Helmy Yahya Dijuluki Raja Kuis Indonesia, Ini Karyanya

17 Januari 2020

Helmy Yahya Dijuluki Raja Kuis Indonesia, Ini Karyanya

Helmy Yahya diberhentikan dari jabatan Direktur Utama TVRI oleh dewan pengawas penyiaran publik Intip berbagai

Baca Selengkapnya

Koreksi BPK, Dewas: Bukan Helmy Yahya yang Selesaikan PP PNPB

16 Desember 2019

Koreksi BPK, Dewas: Bukan Helmy Yahya yang Selesaikan PP PNPB

Dewan Pengawas TVRI mengoreksi cuitan anggota BPK Achsanul Qosasi ihwal prestasi Helmy Yahya.

Baca Selengkapnya