Kritik Kampus, Mahasiswa Semarang Dipaksa Mundur  

Kamis, 19 September 2013 10:58 WIB

TEMPO/ Imam Yunni

TEMPO.CO, Semarang - Gara-gara menulis banyak berita miring soal kampusnya, seorang mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang, dipaksa mengundurkan diri dari kampus tersebut.

Wahyu Dwi Pranata, nama mahasiswa tersebut, beberapa kali membuat tulisan yang mengkritisi kebijakan di kampusnya. Misalnya, pada 23 Desember 2012 lalu, ia membuat tulisan berjudul "Banner Udinus Tipu Mahasiswa" yang dimuat di situs http://www.wawasanews.com.

Wahyu juga membagikan link tulisannya itu di akun Facebook serta Kompasiana. "Setelah itu, saya dipanggil pihak rektorat," kata Wahyu, Rabu, 18 September 2013.

Tulisan Wahyu mengkritik pengiriman mahasiswa Udinus ke Malaysia yang katanya kuliah selama satu tahun. Nyatanya, Wahyu mendapatkan informasi dari teman-temannya yang ikut program tersebut: kuliah hanya satu semester.

Wahyu pun dipanggil di ruang Biro Kemahasiswaan dan dipertemukan dengan Rektor Udinus, Edi Noer Sasongko. Di situ, Wahyu diberi penjelasan tentang program Sudent Mobility Udinus itu.

"Saya juga dijanjikan akan diperlihatkan surat MoU tentang program itu, dan saya harus membuat berita baru tentang itu. Tapi hingga kini saya tak pernah diperlihatkan MoU itu," ujar Wahyu.

Wahyu masih ingat, kala itu Rektor Edi malah berujar, "Kalo Udinus kamu anggap kampus penipu, kamu tahu apa akibatnya bagi seluruh mahasiswa Udinus yang berjumlah 11 ribu dan alumni Udinus yang ada?"

Kali lain, Wahyu juga bersikap kritis atas biaya kuliah. Ia mempersoalkan biaya dan fasilitas kampus melalui tulisannya di blog.

Lagi-lagi, Wahyu dipanggil rektorat. "Kalau kamu merasa di Udinus tidak suka atau jelek, ngomong lah. Atau kamu sekolah di Amikom saja? Nanti tak bayari," kata Wahyu menirukan ucapan Rektor Edi.

Wahyu menyatakan puncak kemarahan rektorat atas dirinya terjadi pada saat inagurasi mahasiswa baru pada 5 September 2013. Sebagai Ketua MPM periode 2013/2014, ia mengisi acara dengan membaca puisi tentang Indonesia dan Kampusku.

Saat itu, Wahyu bercerita ada beberapa dosen dan staf ikut berjaga di sudut-sudut acara. Selesai acara, ada dosen yang mendekati Wahyu dengan berkata, "Jane ora ngunu kuwi, Yu, carane (Sebenarnya tidak begitu, Yu, caranya)."

Lewat pembacaan puisi itu, Wahyu dianggap menghasut mahasiswa baru. Padahal, ketika itu ia hanya menyatakan negara Indonesia yang kaya-raya tapi banyak rakyat yang tertindas.

"Setelah itu, saya juga menyuarakan transparansi anggaran poliklinik kampus," katanya. Meski terus dimarahi, Wahyu masih terus menulis kritis atas kampusnya. Di blog-nya, ia menulis artikel berjudul "Kau Renggut Miliaran dari Kami Lalu Kau Perlakukan Kami Seperti Orang Miskin."

Lagi-lagi, ia pun dipanggil rektorat. Mereka minta agar tulisan itu dihapus. Setelah itu, rektorat Udinus memanggil orang tua Wahyu. Dalam pertemuan rektorat dan orang tuanya, Wahyu ditawari dua pilihan: dijerat pasal pencemaran nama baik dengan Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik ataukah mengundurkan diri.

"Saya tidak punya waktu menganalisis masalah itu. Mereka sudah menyodori kertas yang harus saya tanda tangani dan bermaterai, surat pengunduran diri," kata Wahyu.

Rektorat kemudian mengembalikan uang kuliah, transkrip nilai, dan semua surat-surat yang dibutuhkan agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi lain.

Ketika dikonfirmasi, Rektor Udinus Edi Noer Sasongko menyatakan, Wahyu telah mengundurkan diri sehingga masalahnya sudah selesai.

"Sudah mengundurkan diri, disertai dengan dia minta maaf. Kalau enggak suka Udinus, ya pisah saja," kata Edi.

Saat ditanya apakah tulisan Wahyu itu fitnah ataukah fakta, Edi menjawab, "Daripada ribut, ya mengundurkan diri saja. Dia mahasiswa kita. Dia hanya tahu sebagian."

Pada saat diklarifikasi dan diberikan penjelasan, kata Edi, tulisan Wahyu malah mengalir terus. Edi menegaskan persoalan ini sudah selesai dan tidak usah diperpanjang. "Enggak usah diungkit-ungkit lagi. Kita tutup," kata Edi.

ROFIUDDIN


Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Penembakan Polisi | Miss World | Misteri Sisca Yofie | Info Haji


Berita Terpopuler:
SBY: Di Dunia, Hanya Indonesia Izinnya Berbelit
Pengusaha Minta Jokowi Tak Stop Mal di Jakarta
Ini Curhat Jokowi ke Boediono Soal Mobil Murah
Ahok: Indonesia Lebih Baik dari Amerika
Miss World Muslimah Galang Dana buat Pesantren
Syaharani: Vicky Banyak Menghafal Kamus










Advertising
Advertising

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

2 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

3 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

12 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

6 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

7 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

8 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

16 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

22 hari lalu

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

35 hari lalu

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,

Baca Selengkapnya