TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada menilai Presiden melalui Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, harus turun tangan memeriksa Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang meloloskan Miranda Swaray Goeltom untuk hadir dalam pernikahan anaknya. Peneliti Pukat, Hifdzil Alim, mengatakan aturan yang berlaku seharusnya tak membolehkan Miranda ke luar lembaga pemasyarakatan. "Kemenkumham jelas keliru menerapkan hukumnya. Harusnya aturan terbaru yang dipakai," kata Hifdzil saat dihubungi, Selasa, 17 September 2013.
Hifdzil curiga Miranda sudah melobi pihak Kemenkumham untuk bisa melakukan aktivitas pribadinya. Maka itu, Kemenkumham harus diusut karena bisa kebobolan meloloskan terpidana kasus suap cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu. "Jangan-jangan Kemenkumham memberikan perlakuan istimewa terhadap Miranda?" ujar Hifdzil. "Kemenkumham harus menjelaskan alasannya meloloskan Miranda."
Menurut Hifdzil, Peraturan Pemerintah Nomor 32/1999 seharusnya sudah tak dipakai lagi. Sebab, PP tersebut sudah berubah menjadi PP 28/2006. Di dalam PP yang baru itu, cuti kunjungan keluarga bagi warga binaan tak diberikan kepada narapidana korupsi, terorisme, dan narkoba.
Miranda Goeltom dikabarkan menghadiri pernikahan anak bungsunya, Sabtu lalu, 14 September 2013, di Hotel Arya Duta Tugu Tani. Sebelumnya, Direktur Informasi dan Komunikasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Ayub Suratman, mengatakan keberadaan Miranda Goeltom pada pernikahan anaknya merupakan izin yang dikeluarkan secara resmi dari Direktorat Jenderal Lembaga Pemasyarakatan.
Miranda meninggalkan Lembaga Pemasyarakatan Tangerang sejak pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB. Ayub mengatakan pemberian izin tersebut diberikan karena alasan menikahkan anak.
Ayub menjelaskan, standar izin yang diberikan kepada narapidana untuk keluar di antaranya adalah menikahkan anak. Ia mengatakan izin keluar dapat diberikan pada kondisi dan situasi seperti orang tua terpidana meninggal, menjadi wali nikah anak, pengurusan warisan, dan menikahkan anak.
MUHAMAD RIZKI
Berita Lain:
Dimata-matai, Presiden Brasil Tunda Lawatan ke AS
Lima Temuan ICW Dalam Kasus Korupsi Bupati Cianjur
Begini Pengajuan Izin Keluar Khusus Narapidana
Kebaya Broklat Miranda di Pernikahan Putrinya
Miranda Goeltom ke Arya Duta dengan Alphard
Berita terkait
Menkumham Beri Remisi Lebaran 159.557 Narapidana, Bagaimana Aturan dan Siapa yang Berhak Mendapatkannya?
17 hari lalu
Menkumham berikan remisi khusus kepada 159.557 narapidana saat perayaan Idul Fitri 1445 H. Apa dasar hukum pemberian remisi ini?
Baca SelengkapnyaRemisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012
19 hari lalu
Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.
Baca Selengkapnya159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar
19 hari lalu
Yasonna Laoly mengatakan remisi dan PMP merupakan wujud nyata dari sikap negara sebagai penghargaan kepada napi yang berkelakuan baik.
Baca SelengkapnyaSengketa Kekayaan Intelektual 1.668 Kerat Gelas Berakhir Damai
21 hari lalu
Perusahaan terlapor menyerahkan alat cetak kerat gelas kepada perusahaan pelapor dan berjanji tidak akan mencetak dan menjual kerat gelas lagi.
Baca SelengkapnyaKPK Segera Keluarkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Ini Kilas Kasus Suap yang Seret Eks Wamenkumham
22 hari lalu
KPK segera terbitkan Sprindik baru Eddy Hiariej. Ini kilas balik dugaan kasus suap eks Wamenkumham dan saksi ahli tim Prabowo-Gibran di MK.
Baca SelengkapnyaYassonna Laoly Rombak Jabatan di Kemenkumham: Reynhard Silitonga Jadi Irjen, Posisi Dirjen PAS Kosong
23 hari lalu
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly melantik 18 pejabat hasil perombakan di Kemenkumham hari ini
Baca SelengkapnyaSudah Gelar Perkara, KPK Segera Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej
23 hari lalu
KPK segera menerbitkan surat perintah penyidikan atau sprindik baru terhadap bekas wamenkumham Eddy Hiariej
Baca SelengkapnyaCegah Pungli di Rutan, Pimpinan KPK Usulkan Aturan Tahanan di Rutan Dilonggarkan
41 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengusulkan aturan tahanan di rutan dilonggarkan agar tidak lagi terjadi pungli.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Siap Proses Pegawainya yang Jadi Lurah Dalam Kasus Pungli di Rutan KPK
25 Februari 2024
DPRD DKI Jakarta siap memproses pegawai bernama Hengki yang diduga terlibat kasus pungli di rutan KPK
Baca SelengkapnyaDiduga Acara Eks HTI, Polisi Periksa Penyelenggara dan Manajemen TMII
23 Februari 2024
Nicolas menjelaskan penyelenggara acara itu telah meminta izin keramaian kepada Polsek Cipayung terkait kegiatan peringatan Isra Miraj di TMII.
Baca Selengkapnya