Anak Dilarang Bawa Motor, Orang Tua Protes  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 17 September 2013 13:03 WIB

Dua pelajar yang mengendarai sepeda motor diberhentikan oleh petugas Satlantas dalam operasi razia di kawasan jalan Pramuka, Jakarta, (10/9). Operasi ini dilaksanakan karena makin maraknya anak dibawah umur berkendara sepeda motor. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Subang - Para orang tua siswa sekolah menengah pertama dan atas di Subang, Jawa Barat, mengeluhkan kebijakan pelarangan membawa kendaraan bermotor ke sekolah tanpa dibarengi solusi mengatasi dampak yang ditimbulkannya.

Lilis, salah seorang orang tua siswa di salah satu SMA negeri di kota Subang, kepada Tempo mengatakan, terhitung sejak Selasa, 17 September 2013, anaknya yang baru duduk di kelas X sudah tidak boleh membawa sepeda motor lagi ke sekolah.

Menurut Lilis, soal adanya pelarangan tidak ada masalah karena anaknya memang belum berumur 17 tahun dan belum memiliki SIM. "Yang jadi masalah, lokasi sekolah tempat anak saya belajar itu susah dijangkau kendaraan umum," ujarnya.

Ongkos angkutan kota, kata dia, juga mahal. "Masa pelajar dipungut Rp 4.000 untuk satu kali jalan dan penumpang umum dikenakan tarif Rp 5.000. Mestinya tarif pelajar setengahnya," papar Lilis.

Padahal, sejak awal ia beralasan membelikan sepeda motor buat anak perempuannya yang belum genap 17 tahun itu agar tidak terlambat datang ke sekolah dan mengirit ongkos.

Maruarar Sirait, anggota DPR dari Fraksi PDIP dari daerah pemilihan Subang, juga menilai larangan Dinas Pendidikan dan Kepolisian membawa sepeda motor tersebut terlalu terburu-buru. "Semestinya, sebelum larangan itu dikeluarkan, Disdik dan Polres sudah nenyiapkan solusinya," ujar Maruarar. "Solusinya yakni menyiapkan transportasi publik sesuai kebutuhan."

Ia juga menyayangkan saat rapat pengambilan keputusan soal larangan bersepeda motor buat pelajar itu, pihak Disdik dan Kepolisian tidak melibatkan orang tua siswa. "Makanya, hasilnya bukan menyelesailkan masalah, tetapi malah menimbulkan masalah baru," tuturnya.

Terkait soal penghapusan tempat parkir kendaraan buat siswa di setiap sekolah juga dikritisi Maruarar. "Kan ada anak sekolah yang bawa motor dan sudah punya SIM, jadi, ya, diakomodir saja. Kan mereka tidak melanggar aturan," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Subang, E.Kusdinar, sebelumnya mengeluarkan larangan pengadaan tempat parkir kendaraan siswa di setiap sekolah menengah pertama dan atas.

Tujuannya buat memperkuat kebijakan larangan membawa kendaraan untuk para siswa yang di bawah umur dan belum memiliki SIM. Sebab, belakangan diketahui angka kecelakaan lalu-lintas mayoritas disebabkan pelajar dibawah umur dan tak meniliki SIM.

NANANG SUTISNA



Topik Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani| Siapa Bunda Putri| Penembakan Polisi |Miss World| Misteri Sisca Yofie



Berita Terpopuler:
Munzir Almusawa Ramal Dirinya Meninggal di Usia 40
Halo, Saya Bunda Putri
Gara-gara Ngobrol, Perwira Ini Diusir Kapolri
Tiga Penyebab Organ Intim Penjual Kopi Dirusak
Selenggarakan Miss World, Hary Tanoe Merugi

Berita terkait

Christopher 'Outlander Maut' Dihukum Percobaan, Apa Kata KY?  

28 Agustus 2015

Christopher 'Outlander Maut' Dihukum Percobaan, Apa Kata KY?  

Komisi Yudisial akan mempelajari putusan percobaan untuk Christopher, pengemudi Outlander yang terlibat tabrakan maut di Pondok Indah.

Baca Selengkapnya

Christoper Dikenakan Pidana Bersyarat, Apa Artinya?

28 Agustus 2015

Christoper Dikenakan Pidana Bersyarat, Apa Artinya?

Pengamat hukum pidana dari Universitas Indonesia, Made Wierda, mengatakan hukuman pidana bersyarat kepada Christoper tidak tepat. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Kasus Tabrakan Pondok Indah, Jaksa Bakal Banding?

27 Agustus 2015

Kasus Tabrakan Pondok Indah, Jaksa Bakal Banding?

Christoper terbukti bersalah dalam kasus tabrakan maut di Pondok Indah. Namun ia tak menjalani hukuman, kecuali...

Baca Selengkapnya

Tabrakan Maut Pondok Indah, Christopher Divonis 1,5 Tahun

27 Agustus 2015

Tabrakan Maut Pondok Indah, Christopher Divonis 1,5 Tahun

Hakim menjatuhkan pidana bersyarat dan denda Rp 10 juta.

Baca Selengkapnya

Ekspresi Christopher Saat Dituntut 2,5 Tahun Penjara

5 Agustus 2015

Ekspresi Christopher Saat Dituntut 2,5 Tahun Penjara

Sidang tuntutan kasus tabrakan Outlander maut sempat tertunda karena Christopher stres.

Baca Selengkapnya

Christopher, Pengemudi Outlander Maut Dituntut 2,5 Tahun Penjara

5 Agustus 2015

Christopher, Pengemudi Outlander Maut Dituntut 2,5 Tahun Penjara

Christopher dianggap kooperatif selama persidangan.

Baca Selengkapnya

Christopher Menderita Maag, Sidang Ditunda Pekan Depan  

30 Juli 2015

Christopher Menderita Maag, Sidang Ditunda Pekan Depan  

Insiden kecelakaan yang melibatkan Christopher ini dikenal sebagai peristiwa tabrakan maut Pondok Indah.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Tuntutan Christopher Diundur

28 Juli 2015

Pembacaan Tuntutan Christopher Diundur

Persidangan Christopher dengan agenda pembacaan tuntutan diubah harinya menjadi Kamis, 30 Juli 2015.

Baca Selengkapnya

Ini Kesaksian Ali tentang Kecelakaan Maut Pondok Indah

4 Juni 2015

Ini Kesaksian Ali tentang Kecelakaan Maut Pondok Indah

Ali adalah rekan Christoper yang sempat ikut dalam mobil Mitsubishi Outlander putih. Saat bersama Christoper, Ali mengaku tak ada yang aneh.

Baca Selengkapnya

Keberatan Ditolak, Sidang Tabrakan di Pondok Indah Jalan Terus

25 Mei 2015

Keberatan Ditolak, Sidang Tabrakan di Pondok Indah Jalan Terus

Saksi dari jaksa masih misteri.

Baca Selengkapnya