Amien Rais Akui Poros Tengah Hampir Mustahil
Editor
Akbar Tri Kurniawan
Senin, 16 September 2013 14:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional, Amien Rais, mengatakan peluang terbentuknya koalisi partai politik Islam atau Poros Tengah sulit terjadi. "Saya melihat membuat poros tengah seperti 15 tahun lalu hampir mustahil," katanya kepada Tempo di rumahnya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pekan lalu.
Poros Tengah adalah koalisi parpol Islam, seperti PAN, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan (sekarang Partai Keadilan Sejahtera/PKS), Partai Kebangkitan Umat (PKU), dan Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Poros Tengah berhasil mengantarkan Amien Rais menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat pada 1999. Setelah sukses merebut kursi MPR, kelompok ini berhasil mengantarkan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai Presiden RI yang dipilih anggota MPR.
Menurut Amien, Poros Tengah jilid kedua sulit terbentuk karena kelompok Islam tak sesolid dulu. Gejala tidak kompak juga dialami oleh kelompok nasionalis. Mantan Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah ini mengatakan para politikus murni sulit bersatu karena godaan kelompok pengusaha. "Pemilik modal tidak berhenti mencari keuntungan finansial semata, tetapi juga ingin mengkooptasi kekuatan politik dengan membuat media massa, mendirikan partai politik, atau ikut parpol tertentu untuk dijadikan kendaraan," katanya.
Kendati menilai mustahil terbentuknya Poros Tengah, Amien mengakui ikut aktif dalam pertemuan sejumlah politikus Islam. Forum yang sudah 14 kali digelar itu disebutnya Forum Umat Islam Indonesia. Sejumlah tokoh Islam yang pernah hadir dalam forum itu adalah Mahfud Md. (mantan Ketua Mahkamah Konstitusi), Nur Iskandar SQ (Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan), As’ad (mantan Wakil Kepala BIN), Fuad Bawazier (salah satu Ketua Partai Hanura), Umar Abduh (aktivis Islam), Hidayat Nur Wahid (Ketua Fraksi PKS), dan pendangdut Rhoma Irama. Sepak terjang forum ini diulas di majalah Tempo "Poros Lawas di Panggung Anyar" yang terbit Senin, 16 September 2013.
Tema yang kerap dibahas mengenai kontrak karya pertambangan yang banyak dikuasai industri asing. Menurut Amien, dominasi asing terhadap pengelolaan sumber daya alam harus diakhiri. Tema ekonomi dipilih sebagai strategi menghindari obrolan mengenai calon presiden dalam Pemilu 2014. "Kalau membicarakan orang, langsung bubar. Seolah-olah membuat identifikasi permasalahan pokok harus ada jualannya," katanya.
AKBAR TRI KURNIAWAN