Ribuan Polisi dan Tentara Masih Siaga di Puger

Reporter

Minggu, 15 September 2013 19:25 WIB

Pemakaman korban kerusuhan Jember dijaga ketat ratusan aparat kepolisian dan TNI di Kecamatan Puger, Jember (12/9). Tempo/Mahbub Djunaedy

TEMPO.CO,Jember-Pengamanan ekstra ketat aparat tetap diberlakukan Kepolisian Daerah Jawa Timur menyusul bentrok berdarah di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Rabu lalu. Sedikitnya sepuluh Satuan Setingkat Kompi personel polisi dan delapan SSK prajurit TNI masih disiagakan di beberapa titik di kecamatan paling selatan Kabupaten Jember itu.


"Tetap dilakukan Penjagaan untuk meredam gejolak dan membantu rekonsiliasi masyarakat setelah sempat berkonflik. Sementara tim juga masih menyelidiki kasus ini," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono, Minggu, 15 September 2013.

Awi mengatakan pengamanan terutama difokuskan di kompleks pesantren Darussholihin dan rumah korban penganiayaan, almarhum Eko Mardi Santoso. "Kami mengawal keputusan Muspida bahwa masa tahlilan selama tujuh hari di rumah korban harus dijaga, agar tidak terjadi gesekan atau bentrokan lagi," katanya.

Pantauan Tempo, di kompleks pesantren juga masih terdapat sebuah kendaraan taktis (rantis) lengkap dengan 'water canon'. Ratusan polisi dan tentara bersenjata lengkap juga berjaga di tempat itu. Selain itu, beberapa fasilitas umum seperti kantor pemerintah, tempat pelelangan ikan juga tetap mendapat penjagaan.


Dalam kasus kerusuhan pada Rabu, 11 September 2012 itu, polisi sudah menetapkan sedikitnya 9 tersangka. Mereka diduga ikut dalam penyerangan dan penganiayaan hingga menyebabkan Eko Mardi Santoso tewas.


Pengasuh pesantren Darussholihin, Habib Isa Mahdi mengatakan, pihaknya menghormati proses hukum yang dilakukan aparat. Karenanya, meskipun ada pengikuti atau jamaah pesantren yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan Eko mardi Santoso, pihaknya tidak
akan protes ataupun membantahnya. "Kalau memang ada bukti-bukti yang mengarah ke situ, kami akan hormati. Silahkan penegakan hukum dilakukan," ujar putra pengasuh Ponpes Darussolihin, Habib Ali al Habsyi itu.

Mahdi mengatakan dirinya sudah berusaha menghalangi jamaahnya untuk tidak melakukan aksi balasan setelah terjadi pengrusakan masjid dan pondok. Namun rupanya beberapa orang tidak mengindahkan larangan itu dan malah mencari orang-orang yang dicurigai pelaku pengrusakan masjid dan pondok.


Aksi balas dendam itu berujung pada tewasnya Eko Mardi Santoso, suami keponakan ustadz Fauzi. Ustad Fauzi adalah tokoh dari kelompok yang selama ini berseberangan dengan pesantren Darussolihin.


Advertising
Advertising

MAHBUB DJUNAIDY

Berita terkait

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

39 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

43 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

50 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

54 hari lalu

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

17 Februari 2024

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count

Baca Selengkapnya

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

13 Februari 2024

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.

Baca Selengkapnya

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

6 Februari 2024

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah

Baca Selengkapnya