TEMPO.CO, Purwokerto - Puluhan mahasiswa dari berbagai elemen menggelar aksi teatrikal gantung diri di depan kampus Jenderal Soedirman Purwokerto. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap dugaan intimidasi yang dilakukan rektorat terhadap mahasiswa penggugat Unsoed ke PTUN Jawa Tengah. "Kami mengecam keras upaya intimidasi yang dilakukan rektorat terhadap rekan-rekan kami yang saat ini sedang memperjuangkan uang kuliah tunggal," kata koordinator aksi, Pendy Wijanarko, Sabtu, 14 September 2013.
Para mahasiswa menggunakan sebuah papan reklame raksasa untuk membentangkan selembar kain putih sebagai layar. Di tengah aksi, salah seorang mahasiswa digantung di tengah-tengah layar. Sementara mahasiswa lainnya membacakan puisi karya Wiji Thukul. Pendy mengatakan aksi gantung diri merupakan refleksi akan adanya penindasan hak di kampus itu. Mahasiswa, kata dia, seolah-olah menjadi pihak yang lemah sehingga mudah untuk diintimidasi dengan cara mencabut beasiswa dan dikeluarkan dari kampus.
Aliansi Mahasiswa Angkatan 2012 mengajukan gugatan ke PTUN Jawa Tengah agar uang kuliah tunggal dicabut. Dalam sebuah pertemuan yang digelar Selasa lalu, rektorat dan dekanat meminta mahasiswa untuk mencabut gugatan. Dalam pertemuan itulah intimidasi dilakukan.
Pembantu Rektor I Unsoed, Mas Yedi Sumaryadi, mengatakan Unsoed tidak pernah melakukan intimidasi terhadap mahasiswanya. "Pertemuan itu digelar karena ada permintaan dari hakim PTUN agar kami melakukan perdamaian," katanya. Menurut dia, persoalan uang kuliah tunggal bisa dilakukan secara kekeluargaan sehingga tak perlu dibawa ke jalur hukum.
ARIS ANDRIANTO
Berita terkait
PDIP Belum Menyerah Gugat ke PTUN Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU Sebut Sudah Tak Ada Celah Hukum
3 hari lalu
Ketua Tim Hukum PDIP Gayus Lumbuun meminta KPU untuk menunda penetapan hasil Pilpres 2024 sembari menunggu hasil gugatan PTUN, KPU menolak
Baca SelengkapnyaBesok Putusan Sengketa Pilpres, Sejumlah Hakim MK Ini Dulu Tolak Aturan Batas Usai Capres-Cawapres Diubah
6 hari lalu
Empat hakim MK menolak perubahan aturan batas usai capres-cawapres. Siapa saja mereka?
Baca SelengkapnyaKorban Ledakan Depo Pertamina Plumpang Gugat Pertamina: Pak Jokowi Tolong Bantu Rakyat
22 hari lalu
Korban ledakan Depo Pertamina Plumpang dan keluarganya hingga saat ini masih menuntut keadilan.
Baca SelengkapnyaSoal Tuntutan Pilpres 2024 Diulang Tanpa Dirinya, Apa Tanggapan Gibran?
32 hari lalu
Gibran mempersilakan bagi yang ingin memproses masalah Pemilu sesuai jalurnya.
Baca SelengkapnyaTim Pembela Prabowo-Gibran Kritik Gugatan Anies dan Ganjar ke MK: Itu Permohonan Cengeng
32 hari lalu
Tim Pembela Prabowo-Gibran menilai gugatan dari kedua rivalnya tidak istimewa.
Baca SelengkapnyaAmankan Gugatan Sengketa Pemilu di Gedung Mahkamah Konstitusi, Polisi Terjunkan 325 Personel
37 hari lalu
Kepolisian juga memberlakukan rekayasa lalu lintas di sekitar gedung MK, namun bersifat situasional untuk antisipasi gugatan sengketa pemilu.
Baca SelengkapnyaGanjar Tegaskan Gugat Hasil Pemilu ke MK, Tinggal Menunggu Timing yang Tepat
37 hari lalu
Ganjar berujar menyiapkan banyak hal dengan baik, salah satunya tim hukum.
Baca SelengkapnyaMantan Pegawai yang Ungkap Masalah Standar Produksi Boeing Ditemukan Tewas
46 hari lalu
John Barnett, mantan pegawai Boeing yang menjadi buka suara soal dugaan adanya masalah pada sistem keselamatan di Beoing, ditemukan tewas
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung Akan Berikan Jawaban atas Gugatan Praperadilan Crazy Rich Surabaya Budi Said di PN Jaksel Hari Ini
51 hari lalu
Sidang lanjutan praperadilan Budi Said dijadwalkan akan berlangsung pada Kamis hari ini, 7 Maret 2024 pukul 11.00.
Baca SelengkapnyaCerita 5 Ibu Rumah Tangga Gugat Pasal Penculikan ke MK, Agar Mantan Suami Bisa Dijerat
52 hari lalu
Lima istri sekaligus ibu rumah tangga menggugat bunyi pasal 330 ayat (1) KUHP ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca Selengkapnya