MUI Diminta Redam Konflik di Jember  

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 13 September 2013 06:00 WIB

Pemakaman korban kerusuhan Jember dijaga ketat ratusan aparat kepolisian dan TNI di Kecamatan Puger, Jember (12/9). Tempo/Mahbub Djunaedy

TEMPO.CO , Jakarta:Pengasuh pesantren Darussholihin Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Isa Al Mahdi meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat segera turun ke Jember. MUI Pusat diharapkan bisa meredam gejolak kelompok masyarakat yang sedang bertikai. "Sekaligus meluruskan banyak isyu yang berkembang ke mana-mana soal konflik ini," kata Isa Al Mahdi, Kamis, 12 September 2013 malam.

Mahdi tak yakin MUI Jember dan MUI Jawa Timur mampu menengahi dan meredam situasi masyarakat yang beberapa kali terlibat bentrok sejak tahun 2012 lalu. "Buktinya, selama ini terus saja terjadi bentrok. Kami terus saja dituding Syi'ah dan macam-macam. Kami ini ingin hidup tenang dan damai," kata dia.

Putra sulung pengasuh pesantren Darussholihin, Ali Al Habsyi itu juga membantah pesantrennya menganut ajaran Syi'ah. Polemik dan isu Syi'ah-Sunni yang melibatkan keluarga dan pesantrennya itu sudah tuntas dalam dialog di gedung DPRD Jember Agustus tahun 2012 lalu. Saat itu, kata dia, ayahnya sudah bersumpah di hadapan pihak-pihak terkait dan Muspida Jember bahwa dia bukan penganut ajaran Syi'ah. "Apalagi dengan isu yang mengaitkan kami dengan rencana penambangan emas atau pasir besi. Apa itu? tidak benar dan tidak ada manfaatnya kami bagi kami," kata dia.

Halim SUbahar, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember, mengatakan, ketegangan antara pesantren Darussolihin yang dituding penganut Syi'ah dengan kelompok penganut Sunni yang dipimpin oleh Ustad Fauzi di Puger sudah mereda medio tahun 2012. MUI menyelesaikannya melalui dialog dan mediasi. "Kami juga sudah membuat rekomendasi antara kedua pihak, namun kedua kelompok diminta tidak melakukan kegiatan yang melibatkan massa di luar pesantren atau luar Puger agar tidak ada konflik," kata dia.

Halim menegaskan, kerusuhan Rabu, 11 September 2013 kemarin, tidak ada kaitannya dengan masalah agama atau perbedaan paham antara kelompok Syi'ah dan Sunni. Menurutnya, kerusuhan dipicu oleh sikap pesantren Darussholihin yang ngotot melaksanakan karnaval keluar kompleks pesantren. "Padahal kami, dan Muspika serta aparat kepolisian sudah meminta agar kegiatan dibatalkan atau ditunda saja. Karena sebelumnya ada gejala dan isu sekelompok orang yang tidak suka akan menganggu acara itu," katanya.

MAHBUB DJUNAIDY


Terhangat:
Harmonisasi Vicky | Penembakan Polisi | Tabrakan Anak Ahmad Dhani

Baca Juga:
Diduga Ratusan Model Jadi Korban Casting Bugil
Begini Isi Surat Vicky Prasetyo di Penjara
Pemilu Hari Ini, Jokowi Presiden di Kelas Menengah

Berita terkait

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

39 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

43 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

50 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

54 hari lalu

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

17 Februari 2024

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count

Baca Selengkapnya

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

13 Februari 2024

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.

Baca Selengkapnya

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

6 Februari 2024

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah

Baca Selengkapnya