Pemilu Hari Ini, Jokowi Presiden di Kelas Menengah

Reporter

Kamis, 12 September 2013 06:41 WIB

Para kader partai menunjukkan kaos bergambar wajah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang bertuliskan Jokowi 2014 untuk dijual usai Rakernas PDIP di Ancol, Jakarta, (8/9). Kaos ini dijual dengan harga Rp 50.000. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo belum tergeser dari posisi puncak dalam survei calon presiden. Survei Alvara Research Center terhadap kelompok kelas menengah pada Juli-Agustus 2013 kembali menempatkan Jokowi pada peringkat pertama dengan tingkat kelayakan 24,8 persen dan elektabilitas 22,1 persen. Survei tersebut diselenggarakan dengan metode wawancara tatap muka secara acak di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Surabaya, Makassar, Bandung, dan Semarang. Jumlah responden sebanyak 1.532 orang dengan rentang usia 20 hingga 54 tahun dan pengeluaran Rp 4 juta per bulan.


Menurut Direktur Utama Alvara, Hasanuddin Ali, pesaing terdekat Jokowi dalam survei hanya calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang mendapat tingkat kelayakan 18,8 persen dan elektabilitas 17 persen. Sedangkan kandidat lain, seperti Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputri, Hatta Rajasa, Wiranto, dan Surya Paloh, tidak sampai 10 persen.

Pemilihan kelas menengah sebagai responden, kata Hasan, dilakukan dengan pertimbangan kelompok masyarakat itu dapat mempengaruhi pemilih dari kalangan bawah dan atas. Pemilihan responden ini diyakini tepat karena, berdasarkan penelitian, keputusan kalangan menengah mendominasi pola pemilihan dalam sejumlah pemilihan kepala daerah.


Menurut pengamat politik dari Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda, Jokowi tak hanya populer di kalangan menengah, tapi juga terkenal di kalangan atas dan bawah. "Dia itu media darling, yang punya panggung dan momentum," ujarnya.

Sejawat Jokowi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berpendapat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo cocok menjadi presiden. Mantan Wali Kota Solo itu, ujarnya, mempunyai kapasitas sebagai pemimpin. "Beliau mengarahkan gini-gitu, itu baru pemimpin," tutur politikus Partai Gerindra tersebut di Balai Kota, Selasa lalu.

Ia juga tak rela bila sejawatnya itu hanya menjadi calon wakil presiden. Itu terlihat ketika Basuki menjawab pertanyaan wartawan tentang kabar yang beredar bahwa Jokowi menjadi pendamping Dahlan Iskan, Menteri BUMN. "Sayang, Pak Jokowi jadi wakil," ucap politikus Partai Gerindra, yang akrab disapa Ahok ini.


FRANSISCO ROSARIANS | NUR ALFIYAH | EFRI R







Advertising
Advertising

Berita terkait

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

11 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

11 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

13 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

17 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

18 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

20 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

21 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

21 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

22 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya