TEMPO.CO, Jakarta - Tepat pukul 14.00 WIB, aktor gaek dari Hollywood, Harrison Ford, datang ke gedung Manggala Wanabakti Kementerian Kehutanan. Dengan memakai jas hitam dan didampingi oleh dua asisten wanitanya, mereka melakukan wawancara dengan Menteri Zulkifli Hasan sebagai bagian dari pembuatan film dokumenter Years of Living Dangerously.
Saat datang, Harrison terlihat bingung, bahkan kecewa dengan pihak Kementerian. Ternyata tidak ada yang menyambut dirinya atau sekedar mendampingi. Bahkan, saking kecewanya ia enggan berkomentar kepada awak wartawan. "No camera and no interview," demikian kata Horrison dengan kesalnya.
Pihak Kementerian pun bingung karena Harrison tak berkoordinasi dengan protokoler. Saking marahnya, dia sempat tak jadi bertemu dengan Menteri Zulkifli Hasan. "Ia sempat bertanya ke resepsionis. Tapi karena resepsionis tak bisa bahasa Inggris, dia kecewa sehingga keluar lagi. Namun, dia balik lagi ke lobi," ujar seorang fotografer sebuah media yang tak mau disebut namanya.
Sekitar lima menit kemudian, aktor ini langsung nyelonong ke atas ke lantai empat, tempat ruang tunggu untuk tamu-tamu VIP menteri. Sebelumnya, dia mendapatkan informasi tempat tunggu VIP tersebut dari resepsionis. Ruang tunggu VIP jaraknya kurang lebih sekitar 5 meter dari ruangan Menteri Zulkifli. "Di ruang tunggu itu, ia bersama dua orang asistennya di dalam. Yang tahu aktivitas di dalam ya mereka bertiga," kata juru bicara Kementerian Kehutanan, Sumarto Suharno, di kantornya, Selasa, 10 September 2013.
Selanjutnya: Harrison Ford naik meja ...
<!--more-->
Juru bicara Kementerian Kehutanan, Sumarto Suharno, mengakui bahwa Harrison naik ke meja ketika dia berada di ruang tunggu tersebut. Namun, bukan seperti pemberitaan bahwa di dalam aktor ini menginjak-injak meja. "Apakah mereka sedang berlatih atau Harrison memperbaiki AC karena mungkin pendinginnya mengalami masalah. Yang tahu mereka bertiga yang di ada di dalam," kata Sumarto. "Dari CCTV juga kelihatannya beliau keliling-keliling, mungkin sedang baca transkrip biar lebih lancar."
Di ruangan Menteri, Sumarto menuturkan, Menteri Zulkifli sudah hampir tiga jam bersama kru lainnya. "Jadi, tak benar kalau ada berita bahwa Pak Menteri telat. Dia sudah di situ sebelum Harrison datang," katanya.
Setelah selesai persiapan, menurut Sumarto, Harrison langsung masuk ke ruangan Menteri untuk mulai pengambilan gambar. Awalnya, Sumarto menuturkan, mimik dan ekspresi aktor ini tak menunjukkan kemarahan. "Ekspresinya masih datar," ujar dia.
Selain itu, Sumarto melanjutkan, Menteri pun senang dengan adanya kunjungan Harrison ke Gedung Wanabakti. Sebab, Harrison merupakan aktor idola Menteri. "Anda adalah aktor idola saya. Ada kebanggaan tersendiri buat saya bertemu dengan Anda. Saya siap menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Anda," tutur Zulkifli, seperti ditirukan Sumarto.
Selanjutnya, kata Sumarto, aktor itu banyak menceritakan soal kunjungannya ke Kawasan Hutan Tesso Nilo, Riau, dan Pusat Rehabilitasi Orang Utan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah. Menteri, kata Sumarto, menjelaskan kondisi kehutanan di Indonesia secara komprehensif karena kalau dilihat dari satu sisi kehutanan akan terlihat salah. Menteri menjelaskan soal desentralisasi dan deforestasi di Indonesia yang sudah terjadi sejak tahun 1998 dan sampai perkembangan deforestasi yang sekarang mengarah ke hal-hal positif.
Namun, ketika menteri menjelaskan, Harrison memotong penjelasan Menteri. "To the point saja," kata Sumarto menirukan ucapan lawan bicaranya. "Ia meminta Menteri ngomong langsung pada intinya saja. Mungkin karena filmnya menghendaki jawaban yang pendek-pendek saja."
Pada saat itu, kata Sumarto, ekspresi keduanya masih datar saja. Setelah itu Menteri kemudian menjelaskan lagi. Namun, Harrison kembali memotong ucapan Menteri. "Oke, kita tak monolog panjang lebar. Satu pertanyaan langsung dijawab dan begitu seterusnya," kata Sumarto, menirukan ucapan Harrison.
Selanjutnya: Tensi pembicaraan semakin tinggi ...
<!--more-->
Menteri Zulkifli, menurut juru bicara Kementerian Kehutanan, Sumarto Suharno, menyetujui sesi tanya jawab kembali berjalan dengan pola yang diinginkan oleh tamunya itu. Namun, ketika terkait kerusakan hutan di Tesso Nilo, nada bicara Harrison meninggi. Menurut dia, kawasan Tesso Nilo rusak karena banyak perambah.
Menteri, menurut Sumarto, menjelaskan terlebih dahulu menjelaskan latar belakang Tesso Nilo bahwa sekarang luas kawasan hutan Tesso Nilo mencapai 80 ribu hektare dan berbeda ketika tahun 1998 yang hanya 40 ribu hektare. Di sana Menteri menjelaskan asal-muasal penambahan itu. Bahkan, Menteri mengakui kondisi Tesso Nilo yang hutannya sekarang tinggal 18 persen. Menteri pun menambahkan ada 20 ribu perambah dalam kawasan hutan tersebut.
Namun kelihatannya, ujar Sumarto, Harrison tak sabaran dengan penjelasan Menteri. "Pokoknya perambah itu harus ditangkap," kata Harrison, seperti ditirukan Sumarto. Sedangkan Menteri berkukuh bahwa penyelesaian refresif tak dapat menyelesaikan masalah. Kemenhut saat ini sedang menyiapkan program untuk memindahkan perambah dengan pendekatan kesejahteraan.
Akan tetapi, lagi-lagi Harrison menyela. "Tak bisa seperti itu. Pokoknya mereka harus ditangkap. Tesso Nilo itu kawasan konservasi. Ini bukan kepentingan Indonesia saja, tapi juga kepentingan global," ujar Harrison. Sekali lagi, Menteri masih menjelaskan dengan sabar kepada Harrison. "Sejak otonomi daerah, pendekatanya bukan pendekatan refresif, tapi pendekatan kesejahteraan. Tidak bisa masyarakat sekarang digituin. Masyarakat itu harus diperlakukan sebagai kawan, bukan lawan," ucap Zulkifli dengan nada mulai meninggi.
"Tidak bisa seperti itu," ujar Harrison, yang berkukuh dirinya melihat langsung dari lapangan. Akhirnya Menteri terpancing, "Ini bukan Amerika. Dan Indonesia belajar demokrasi baru tahun 98," kata Zulkifli dengan tegas. Setelah itu bintang di film "Indiana Jones" itu tak berkomentar lagi. Lalu menyudahi wawancaranya dan sempat bersalaman dengan Zulkifli.
Sumarto mengatakan Zulkifli masih menemani Harrison ke bawah karena ada acara penanaman pohon di samping gedung Manggal. Namun, Harrison langsung masuk ke mobil dan pergi tanpa basa-basi terlebih dahulu. "Jadi, kelihatanya jagonnya Harrison dan badboy-nya Pak Menteri. Emang di-setting-nya begitu," kata Sumarto.
ERWAN HERMAWAN
Terhangat:
Tabrakan Anak Ahmad Dhani | Jokowi Capres? | Miss World
Berita terkait:
Harisson Ford Naik Meja Menteri untuk Betulkan AC
Menhut Bantah Aksi Naik Meja Harrison Ford
Jawaban Zulkifli Hasan Soal Kelakuan Harrison Ford
Menhut Tak Nyaman dengan Pertanyaan Harrison Ford