TEMPO.CO, Mataram -- Penghasilan pekerja asal Nusa Tenggara Barat (NTB) di luar negeri selama Juli 2013 mencapai Rp 334,5 miliar. “Jumlah tersebut dihimpun dari Bank Indonesia dan PT Pos Indonesia yang mengumpulkan kiriman uang mereka,” kata Kepala Badan Pusat Statistik NTB, Wahyudin, di kantornya, Rabu, 4 September 2013.
Wahyudin menjelaskan Bank Indonesia mendata remitansi dari bank-bank se-NTB ssenilai Rp 236,6 miliar dan PT Pos Indonesia menyalurkan Rp 97,9 miliar. Dari jumlah ini, pekerja dari Arab Saudi tercatat paling banyak mengirim uang ke NTB. Nilainya mencapai Rp 125 miliar atau 52,86 persen dari total uang yang masuk ke NTB. Mereka umumnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan supir di sana.
Di urutan kedua adalah pekerja di Malaysia yang bekerja sebagai pekerja konstruksi dan pembantu rumah tangga. Kiriman uangnya mencapai Rp 5,8 miliar. Selanjutnya dari Uni Emirat Arab sebanyak Rp 3,8 miliar dan dari Kuwait Rp 1,5 miliar.
Wahyudin mengatakan kiriman uang tersebut untuk melengkapi pendapatan petani di NTB yang masih rendah daya belinya dibanding pendapatannya. Pada Agustus 2013, di pedesaan Provinsi NTB juga terjadi inflasi sebesar 0,34 persen. Inflasi terjadi karena peningkatan pada tujuh kelompok indeks konsumsi rumah tangga, yaitu pendidikan, rekreasi dan olah raga, kesehatan, sandang, perumahan, transportasi dan komunikasi, bahan makanan, dan makanan jadi.
SUPRIYANTHO KHAFID
Berita Terpopuler:
Manchester United Dapatkan Fellaini dan Coentrao
Petinggi Polri Diduga Kecipratan Uang Labora
Kemenhub: Karyawan Lion Air Banyak yang Eksodus
Ozil Kenakan Nomor Punggung 11 di Arsenal
Kisah Penumpang Lion Air Kena Delay Empat Kali
Siapa Saja yang Kecipratan Duit Labora?
Berita terkait
Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya
10 hari lalu
Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.
Baca SelengkapnyaDepartemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen
19 Februari 2024
Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.
Baca SelengkapnyaKPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI
2 Februari 2024
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan anggota DPR Ribka Tjiptaning diperiksa sebagai saksi.
Baca SelengkapnyaMigrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru
2 Februari 2024
Migrant Care menyatakan menemukan fakta menakjubkan tentang DPT ganda. Ada pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia masih terdaftar dalam DPT.
Baca SelengkapnyaKPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker
25 Januari 2024
Dua pejabat Kemnaker, Reyna Usman dan I Nyoman Darmanta ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 25 Januari 2024, di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaPekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini
19 Januari 2024
Sejumlah permasalahan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Hong Kong
Baca SelengkapnyaMahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal
9 Desember 2023
Calon wakil presiden Mahfud MD menjanjikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, termasuk TKI yang dianggap ilegal.
Baca Selengkapnya2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC
28 November 2023
CLC menyediakan pendidikan alternatif kepada anak-anak pekerja migran Indonesia yang berada di perkebunan di Malaysia.
Baca SelengkapnyaJadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia
24 November 2023
Cara menjadi TKI legal di luar negeri dengan langkah-langkah dan syarat yang harus dilengkapi. Ikuti tahapan dan dokumen yang harus disiapkan.
Baca SelengkapnyaPolisi Bogor Bongkar Praktik Perusahaan TKI Ilegal, Berawal dari Laporan Warga Tegal
11 November 2023
Sudah bayar Rp 60 juta gagal jadi TKI di Jepang gara-gara visa turis ditolak di Imigrasi. Ada yang berhasil, ada banyak juga yang gagal.
Baca Selengkapnya