Ini Daftar 11 Transaksi Kernel Oil dan SKK Migas

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 20 Agustus 2013 19:36 WIB

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesian Corruption Watch membeberkan data 11 transaksi penjualan minyak dan kondensat yang dilakukan PT Kernel Oil Pte Ltd dengan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas). Badan ini yang sekarang menjadi Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas).

Dalam data yang dibeberkan ICW tersebut, tercatat tiga transaksi PT Kernel Oil di SKK Migas pada 2010, dua transaksi di 2011, tiga transaksi pada 2012, dan tiga transaksi sepanjang 2013. "Asumsi kami masih ada lagi transaksi yang terjadi sebelum tahun 2010," kata Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran Indonesian Corruption Watch, Firdaus Ilyas, di Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2013.

Berikut sebelas transaksi penjualan minyak mentah dan kondensat antara PT Kernel Oil dengan SKK Migas.

1. Penjualan minyak mentah jenis Belanak sebanyak 300 ribu barel per bulan. Untuk pengiriman Juli- September 2010. Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) ditambah US$ 3,5 US$ per barel. Harga ICP pada 2010 rata-rata US$ 79,40 per barel.

2. Penjualan minyak mentah jenis Walio sebanyak 300 ribu barel. Untuk pengiriman akhir selama Maret 2010 terminal Kasim. Kernel akan menjual kepada pembeli Thailand. Harga ICP + US$ 2,8-3 per barel.

3. Penjualan Geragai kondensat sebanyak 1 kargo (200 ribu barel) untuk pengiriman Maret 2010 dan 3 Kargo (250 ribu barel) untuk pengiriman April, Mei, Juni 2010. Harga ICP + US$ 0,5 per barel.

4. Penjualan minyak mentah jenis Belanak sebanyak 200-300 ribu barel per bulan. Untuk pengiriman Januari-Maret 2011. Harga ICP + US$ 6 per barel. Harga ICP pada 2011 rata-rata US$ 111,55 per barel.

5. Penjualan minyak mentah jenis Duri sebanyak 200-400 ribu barel perbulan. Untuk pengiriman Desember 2011 sampai dengan Mei 2012. Harga ICP < US$ 5 per barel.

6. Penjualan minyak mentah jenis Duri sebanyak 200-400 barel perbulan. Untuk pengiriman Mei-Juli 2012. Harga ICP < US$ 4 per barel. Harga ICP pada 2012 rata-rata US$ 112,73 per barel.

7. Penjualan 1 kargo Senipah Kondensat sebanyak 150-300 ribu barel. Untuk pengiriman Mei 2012. Harga ICP + US$ 1 per barel.

8. Penjualan 1 kargo Arun Kondensat sebanyak 200-300 ribu barel. Untuk pengiriman Mei 2012. Harga ICP + US$ 0,5 per barel.

9. Penjualan Senipah Kondensat sebanyak 200-300 ribu barel. Untuk pengiriman Mei 2013. Kernel menjual kepada Exxon Mobil. Harga ICP + US$ 1 per barel. Harga ICP pada 2013 hingga Juli rata-rata US$ 104,44 per barel.

10. Penjualan Geragai Kondensat sebanyak 100-150 ribu barel untuk pengiriman 7-11 Mei 2013. Harga tidak diketahui.

11. Penjualan minyak mentah jenis Bintulu sebanyak 300 ribu barel oleh Petral. Untuk pengiriman Juli 2013. Harga tidak diketahui.

MAYA NAWANGWULAN

Berita Terpopuler:
Bumi Akan Dihujani Debu Kosmik Selama 3 Bulan

Ditanyai Soal Konvensi, Sri Mulyani Senyum-senyum

Pidato SBY Dinilai 'Menjerumuskan' IHSG

Suap Rudi Kiriman Singapura? Simon Tersenyum

Ahok: Jakarta Lebih Cocok untuk Jasa-Perdagangan

Berita terkait

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

12 hari lalu

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

Peneliti ICW Diky Anandya mengatakan, pertemuan Alexander Marwata dan Eko Darmanto dilakukan dalam rangka aduan masyarakat pada Maret 2023.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

22 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

25 hari lalu

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

26 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

29 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

30 hari lalu

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut adanya kemungkinan KPK dan Ombudsman akan digabung.

Baca Selengkapnya

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

31 hari lalu

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

ICW meminta Kejaksaan Agung tak hanya mengejar pelaku secara personal, tapi korporasi dalam kasus korupsi di kawasan IUP PT Timah.

Baca Selengkapnya

Informasi OTT KPK Sering Bocor, Alexander Marwata: Tidak Pernah Terungkap

32 hari lalu

Informasi OTT KPK Sering Bocor, Alexander Marwata: Tidak Pernah Terungkap

Wakil Ketua KPK mengatakan, hanya orang-orang yang sial saja yang terkena OTT

Baca Selengkapnya

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

32 hari lalu

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

Peneliti ICW Kurni Ramadhana mengatakan rencana KPK bubar lalu gabung Ombudsman bukan isapan jempol, sudah dibahas di Bappenas.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

36 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya