Kapal Freedom Flotilla ke Papua Akan Dihadang

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 19 Agustus 2013 06:11 WIB

Freedom Flotilla dalam pelayaran menuju Gaza (electronicintifada.net)

TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah mengerahkan pasukan TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara untuk menghadang kapal Freedom Flotilla, yang bertolak dari Australia menuju perairan Papua. Sebanyak 50 penumpang kapal—sebagian di antaranya merupakan warga negara Australia—terancam ditangkap.

"Mereka tidak memiliki visa untuk melintasi wilayah Indonesia," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto, melalui pesan pendek kemarin.

Djoko mengaku telah berbicara dengan Duta Besar Australia Greg Moriaty mengenai rencana keberangkatan kapal tersebut. Dalam pembicaraan itu, kata dia, Greg menyebutkan kapal yang berisi warga Australia dan masyarakat Papua itu akan berlayar dari Cairns di pantai timur Australia menuju Papua Nugini, selanjutnya ke Merauke, Papua.

Djoko memperingatkan Greg agar menahan kapal tersebut jika berniat masuk ke wilayah Indonesia. “Tidak boleh ada negara yang menjadi tempat pemberangkatan siapa pun yang hendak mengganggu kedaulatan negara lain,” kata Djoko.

Penumpang kapal itu dikabarkan akan memasuki perairan Indonesia tanpa kelengkapan surat izin imigrasi dan pelayaran. Kegiatan menerabas batas diklaim sebagai bentuk protes terhadap kekerasan yang dialami masyarakat Papua sejak bergabung dengan Indonesia pada 1960. Salah seorang penumpang kapal itu adalah Jacob Rumbiak, warga Papua yang mengasingkan diri di Australia. Selain itu, terdapat warga Aborigin, Kevin Buzzacott, dan mantan tentara Australia bernama Stacey.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan pemerintah Papua Nugini juga menolak kedatangan kapal Freedom Flotilla. Penolakan terjadi setelah pemerintah menyampaikan sikap mengenai Provinsi Papua dan Papua Barat ke negara itu.

Juru bicara Kedutaan Besar Australia, Ray Marcello, mengatakan pemerintahnya telah melarang kapal berisi pemrotes tersebut berlayar memasuki wilayah Indonesia. Jika mereka memaksa melintasi perairan Indonesia tanpa izin, kata dia, ada risikonya. “Kalau melanggar hukum, kami akan berikan bantuan kepada warga Australia.”





FRANSISCO ROSARIANS | GALVAN YUDISTIRA
Topik Terhangat:
Suap SKK Migas
| Penembakan Polis| Sisca Yofie |Konvensi Partai Demokrat| Rusuh Mesir





Berita Terpopuler:
Ada 4 Polisi, Kenapa Bripka Maulana yang Ditembak?

Pengemudi Honda Jazz di Depok Masih Bungkam

BPK Temukan Cost Recovery Ilegal Rp 2,25 Triliun

Begini Cara Penembak Polisi Rampas Motor Satpam

Ini Ciri Penembak Polisi di Pondok Aren


Advertising
Advertising






Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya