Sebuah mobil milik FPI dibakar di Sukorejo, Kendal, Kamis (18/7) malam. Ellen Kurnialis untuk TEMPO
TEMPO.CO, Surabaya - Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam Jawa Timur menyangkal anggotanya terlibat bentrok dengan warga di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Senin dinihari tadi. Ketua Dewan Syuro DPD FPI Jawa Timur Muhammad Mahdi bin Idrus Alhabsyi menduga bentrokan itu akibat konflik dua perguruan silat.
"Tidak mungkin FPI karena FPI Lamongan sudah dibekukan sejak tiga tahun lalu," kata Mahdi saat dihubungi Tempo, Senin, 12 Agustus 2013. Pembekuan kepengurusan FPI Lamongan, kata dia, karena perbedaan pandangan FPI Lamongan dengan FPI pusat.
Mahdi mengatakan bentrokan antara dua perguruan silat di wilayah ini sudah berulang kali terjadi. Namun, ia tak merasa perlu mengklarifikasi ke kepolisian terkait penyebutan nama FPI dalam insiden tersebut. “Saya kira tidak perlu klarifikasi. Polisi sudah tahu kalau di sana tidak ada FPI,” kata dia.
Polisi mengamankan 42 orang anggota FPI dan puluhan puluhan senjata tajam. Aksi bentrok massa menurut juru bicara Kepolisian Resor Lamongan, Ajun Komisaris Umar Dami, dipicu oleh pembakaran rumah warga di Desa Blimbing bernama Mukhlis yang diduga dilakukan oleh seseorang yang diduga anggota FPI. Namun, ada juga yang menyebutkan bahwa rumah yang dibakar tersebut juga milik anggota FPI di Kecamatan Paciran.