Pemerintah Potong Gaji Pegawai Negeri Pembolos

Senin, 12 Agustus 2013 06:37 WIB

Puluhan PNS mengikuti upacara dengan kondisi basah kuyub saat upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di gedung negara Grahadi, Surabaya, (20/5). Meski hujan upacara yang di ikuti berbagai kalangan PNS, TNI dan pelajar tetap berlangsung. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar menegaskan bakal memotong tunjangan remunerasi pegawai negeri yang membolos pada Senin ini. Ia menilai pemerintah sudah memberi cukup waktu libur Lebaran selama 9 hari. "Selain remunerasi, pegawai yang tidak masuk bakal diberi sanksi peringatan," kata Azwar saat dihubungi Tempo, kemarin. "Remunerasi sudah pasti dipotong."

Pemerintah menerapkan cuti bersama selama tiga hari sebelum hari raya Idul Fitri 1434 H, yang jatuh pada 8 Agustus lalu. Ditambah libur Sabtu-Minggu, total libur para pegawai menjadi sembilan hari. Pada Senin ini, semua pegawai diharuskan masuk seperti biasa.

Menteri Azwar mengatakan pegawai negeri seharusnya tak ada yang terlambat, apalagi membolos, pada hari pertama seusai libur Lebaran. Menurut dia, selama para pegawai libur, masyarakat sudah dikorbankan karena tidak mendapat pelayanan. Jadi, kata Azwar, pegawai negeri harus bekerja lebih giat dan semangat dalam melayani masyarakat. "Jangan sudah libur lama, masih saja malas-malasan," katanya.

Kepala Hubungan Masyarakat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Imanudin, mengatakan tidak ada sanksi khusus bagi pegawai yang membolos pada Senin ini. Hanya, ada sanksi berat lainnya. Misalnya, jika tidak masuk selama 46 hari secara kumulatif, pegawai akan diberhentikan. "Kalau dulu kan dihitung secara berturut-turut, bukan kumulatif," ujarnya.

Dengan sanksi itu, Imanudin mengklaim jumlah pegawai negeri yang membolos setelah libur panjang semakin sedikit dari tahun ke tahun. Selain rasa takut akan sanksi, para pegawai memperhitungkan riwayat kerja dan kinerja mereka yang pasti tercoreng jika ada promosi kenaikan jabatan. "Yang tua-tua malu sama yang muda," ucapnya.

Adapun Badan Kepegawaian Daerah Jakarta akan melakukan inspeksi mendadak terhadap pegawai di kantor pemerintahan di Ibu Kota hari ini. "Soal inspeksinya ke mana saja, itu rahasia," kata Kepala Badan Kepegawaian Jakarta I Made Karmayoga kemarin. Dia menduga masih banyak pegawai yang terlena oleh libur Lebaran.

Jika ada yang membolos, kata Karmayoga, sanksi ringan sampai berat pun menanti. Sanksi ringan itu misalnya peringatan lisan. Adapun sanksi berat berupa pemotongan tunjangan kerja daerah. Menurut Karmayoga, dispensasi hanya diberikan kepada pegawai yang izin sakit dengan keterangan dokter. "Selebihnya harus masuk. Kami tidak akan memberikan toleransi."

Pengamat kebijakan publik Andrinof Chaniago memprediksi masih banyak pegawai negeri yang membolos setelah libur Lebaran. Sanksi pemotongan uang tunjangan kinerja, menurut dia, tidak membuat mereka jera. "Sulit menghapus budaya tidak disiplin di kalangan pegawai negeri," katanya kemarin.

Salah satu solusi yang efektif, kata Andrinof, adalah menggelar upacara pagi. "Daftar hadirnya diganti apel pagi saja," ujarnya.

TRI ARTINING PUTRI | SUTJI DECILYA | INDRA WIJAYA | SNL

PNS

Berita terkait

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

1 hari lalu

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

UU Desa yang diteken Jokowi menyebutkan kepala desa akan mendapat uang pensiun, Profesi apa lagi yang mendapat uang pensiun tetap?

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

3 hari lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

5 hari lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

8 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

9 hari lalu

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

11 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

12 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

17 hari lalu

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.

Baca Selengkapnya

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

18 hari lalu

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.

Baca Selengkapnya