TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi, mengatakan pihaknya sedang melakukan investigasi terkait Lion Air yang tergelincir di Bandara Jalaluddin, Gorontalo, Selasa, 6 Agustus 2013, itu. "Kami sudah kirim dua orang ke sana untuk menyelidiki penyebab kejadian tersebut," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 7 Agustus 2013.
Ia menuturkan, kedua orang tersebut telah berangkat dinihari tadi dengan membawa peralatan yang diperlukan untuk melakukan investigasi. "Sekitar pukul 1 dinihari tadi sudah berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Manado kemudian ke Gorontalo."
Insiden Lion Air tergelincir itu terjadi pada Selasa malam, 6 Agustus 2013, sekitar pukul 21.00 waktu Indonesia tengah. Saat ini pesawat dan bangkai sapi masih berada di area landasan bandara.Pesawat dengan nomor penerbangan JT-892 tersebut mengangkut 110 penumpang, termasuk lima bayi, serta tujuh kru termasuk pilot Iwan Permadi dan kopilot Faisal Hasnan.
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) menyatakan pemicu Lion Air tergelincir karena menubruk tiga ekor sapi yang melintas di landasan pacu. "Sapi itu berada di runway," kata Direktur Keselamatan dan Standar LPPNPI, Wisnu Darjono.
Menurut Wisnu, seluruh penumpang dalam pesawat tersebut dilaporkan dalam kondisi selamat. Ia menyatakan kondisi cuaca pada hari itu bagus dan tak ada masalah. Pilot pun, kata Wisnu, tidak menyampaikan keluhan apa pun kepada ATC sesaat sebelum pendaratan.